in

Review The Glory: Balas Dendam yang Menyakitkan dan Memuaskan

The Glory

Drama Korea The Glory berhasil mencuri perhatian banyak penonton, bukan hanya karena kehadiran aktor-aktor terkenal seperti Song Hye-kyo dan Lee Do-hyun, tetapi juga karena alur ceritanya yang penuh dengan emosi. 

Drama ini menggambarkan kisah balas dendam yang diwarnai dengan perundungan di sekolah, sebuah isu yang sangat relevan di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Moon Dong-eun, tokoh utama dalam drama ini, adalah korban dari kekerasan sekolah yang sangat menyakitkan dan meninggalkan luka mendalam, baik secara fisik maupun mental.

Trauma Masa Lalu yang Terbawa Hingga Dewasa

Moon Dong-eun adalah seorang wanita yang harus menanggung beban berat dari peristiwa kelam di masa remajanya. 

Ia menjadi korban perundungan dari teman-teman sekelasnya, yang berasal dari keluarga kaya dan berpengaruh. 

Tidak hanya mengalami kekerasan fisik, seperti pemukulan, Dong-eun juga harus menghadapi tekanan mental yang menguras emosi. 

Setelah sekian lama, ia pun kehilangan jati dirinya dan hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang menghantuinya setiap hari.

Selama 18 tahun, Dong-eun merencanakan balas dendam terhadap para pelaku yang telah merusak hidupnya. 

Alur ceritanya disusun dengan sangat rapi, menggambarkan bagaimana rencana balas dendam yang lambat tetapi sangat menyakitkan bisa memberikan kepuasan yang dalam bagi penonton. 

Penonton seolah-olah diajak untuk merasakan setiap luka dan penderitaan yang dirasakan oleh Dong-eun, yang perlahan mulai terobati ketika rencananya mulai berjalan.

Kasus Perundungan yang Relevan

Isu perundungan yang diangkat dalam The Glory menjadi refleksi dari berbagai kasus nyata yang terjadi di Korea Selatan, bahkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

Bullying di sekolah bukanlah fenomena baru, dan sering kali korbannya merasa tidak mendapatkan perlindungan yang cukup dari pihak sekolah maupun pemerintah.

Dalam salah satu wawancara dengan seorang inspektur sekolah, disebutkan bahwa beberapa kejadian perundungan di Korea Selatan memiliki kesamaan dengan apa yang digambarkan dalam The Glory. 

Misalnya, ada kasus di mana seorang siswa mengalami luka bakar parah akibat kekerasan teman-temannya. 

Kisah-kisah ini menjadi pengingat bahwa kekerasan di sekolah dapat memberikan dampak yang sangat panjang bagi korbannya.

Balas Dendam yang Terencana dengan Cermat

Meskipun The Glory bercerita tentang balas dendam, drama ini juga menampilkan sisi psikologis yang sangat kuat. 

Dong-eun tidak hanya berfokus pada aksi fisik, tetapi juga menggunakan taktik mental untuk menjebak para pelaku. 

Dengan setiap langkah yang sudah ia persiapkan selama bertahun-tahun, Dong-eun selalu selangkah lebih maju, seolah-olah ia adalah seorang pemain catur yang sangat cermat dalam mengatur bidaknya.

Penonton akan merasakan kepuasan tersendiri ketika melihat bagaimana rencana Dong-eun mulai terungkap dan para pelaku mulai merasakan akibat dari perbuatan mereka. 

Ini adalah salah satu elemen yang membuat The Glory begitu menarik dan memuaskan, karena alurnya yang perlahan tetapi penuh dengan kejutan.

Unsur Komedi dan Romansa yang Menyegarkan

Meskipun tema utamanya adalah balas dendam, The Glory tetap menghadirkan unsur komedi dan romansa yang memberikan keseimbangan. 

Hubungan antara Dong-eun dengan Kang Hyun-nam, karakter pendukung yang membantunya dalam misi balas dendam, memberikan momen-momen yang lebih ringan. 

Selain itu, ada juga kisah cinta antara Dong-eun dan Joo Yeo-jeong, seorang dokter yang menjadi pelengkap dalam kehidupan Dong-eun.

Sebuah Drama yang Memuaskan

Secara keseluruhan, The Glory adalah drama yang menyajikan plot yang padat dan penuh emosi. Balas dendam yang terasa lambat namun menyakitkan memberikan efek dramatis yang membuat penonton terpaku dari awal hingga akhir. 

Drama ini mengingatkan kita bahwa keadilan mungkin memerlukan waktu, tetapi pada akhirnya, kebenaran akan selalu menemukan jalannya. 

The Glory berhasil menghadirkan kisah balas dendam yang menyentuh, penuh dengan strategi cerdas dan emosi yang mendalam.