Drama Korea *The Uncanny Counter* kembali hadir dengan musim keduanya di Netflix, tetapi sayangnya, banyak penggemar yang merasa kecewa.
Musim ini diperkenalkan dengan karakter-karakter baru, namun tidak semua karakter tersebut berhasil memberikan kesan mendalam.
Meskipun ada beberapa momen yang menarik, alur cerita secara keseluruhan terasa kurang memuaskan.
Karakter Baru yang Kurang Terbangun
Musim kedua ini memperkenalkan beberapa karakter baru, seperti Na Jeok-bong yang diperankan oleh Yoo In-soo, dan roh level tiga Hwang Pil-gwang serta Gelly Choi.
Namun, sayangnya, karakter-karakter ini lebih terasa sebagai hiasan daripada bagian penting dari cerita.
Penonton merasa mereka terlalu ramai, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk berkembang dengan baik.
Satu-satunya karakter baru yang mendapatkan perhatian lebih adalah Ma Ju-seok, yang diperankan oleh Jin Seon-kyu.
Karakter ini memiliki latar belakang yang tragis, yaitu kehilangan istrinya yang sedang hamil. Momen ini memberikan nuansa mendalam dan membuat penonton merasa lebih terhubung dengan kisahnya.
Sayangnya, meskipun ia menjadi karakter yang cukup menonjol, perkembangan ceritanya masih terasa kurang memuaskan.
Alur Cerita yang Dapat Diprediksi
Salah satu masalah utama dalam musim ini adalah alur cerita yang terkesan datar dan dapat diprediksi.
Banyak momen yang diharapkan bisa memberikan kejutan justru berakhir dengan klimaks yang membosankan.
Penonton merasa seolah-olah sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, membuat pengalaman menonton menjadi kurang menarik.
Tidak hanya itu, kehadiran karakter-karakter baru yang kurang kuat membuat penonton merasa kurang terikat dengan cerita.
Tanpa adanya kedalaman pada karakter, penonton hanya bisa menyaksikan pertempuran dan aksi tanpa merasa terlibat secara emosional.
Visual dan Produksi yang Memukau
Meski banyak aspek cerita yang terasa mengecewakan, tidak dapat dipungkiri bahwa The Uncanny Counter 2 tetap memiliki kualitas visual yang mengesankan.
Sinematografi dan efek khusus yang digunakan dalam serial ini cukup memukau. Adegan-adegan aksi yang ditampilkan juga terasa dinamis, meskipun cerita yang mendasarinya kurang kuat.
Desain produksi yang glamor dan penuh warna menciptakan suasana yang menarik, bahkan saat cerita tidak sepenuhnya memuaskan.
Namun, keindahan visual ini tidak cukup untuk menutupi kekurangan dalam pengembangan karakter dan alur cerita.
Harapan untuk Masa Depan
Secara keseluruhan, musim kedua The Uncanny Counter mendapatkan tanggapan yang beragam.
Meskipun beberapa elemen menarik, seperti karakter Ma Ju-seok, tidak cukup untuk menyelamatkan keseluruhan pengalaman menonton.
Alur cerita yang dapat diprediksi dan karakter baru yang tidak terbangun dengan baik menjadi penghalang untuk menikmati drama ini sepenuhnya.
Para penggemar mungkin berharap bahwa jika ada musim ketiga, pihak produksi bisa lebih fokus pada pengembangan karakter dan alur cerita yang lebih mendalam.
Dengan beberapa perbaikan, mungkin saja The Uncanny Counter bisa kembali menjadi favorit di hati penggemar drama Korea.
Jika kamu penasaran, musim kedua ini sudah tersedia untuk ditonton di Netflix, jadi jangan lewatkan untuk melihat apakah kamu setuju dengan penilaian ini!