Dengan berakhirnya Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, Prancis, fokus olahraga di Tiongkok mulai beralih ke olahraga musim dingin, terutama dengan Asian Winter Games 2025 yang akan diselenggarakan di Harbin, Provinsi Heilongjiang, hanya enam bulan lagi, serta Olimpiade Musim Dingin 2026 di Milan, Italia.
Perkembangan liga hoki es wanita
Dilansir dari Global Times, salah satu perkembangan terkini yang penting adalah musim kedua Liga Hoki Es Wanita Tiongkok (WCIHL) yang akan dimulai pada 1 September, menurut Asosiasi Hoki Es Tiongkok (CIHA). WCIHL, yang dimulai pada November 2023, merupakan tonggak sejarah bagi hoki es wanita Tiongkok, mengingat hoki es wanita di negara tersebut menghadapi tantangan akibat kurangnya eksposur dan kesempatan bagi pemain domestik.
Sebelumnya, klub hoki es wanita yang sebagian besar diisi oleh pemain tim nasional Tiongkok mengandalkan Kontinental Hockey League (KHL) untuk mengasah keterampilan. Sekarang, liga domestik siap memainkan peran penting dalam meningkatkan level kompetisi di dalam negeri dan memastikan aliran bakat yang stabil bagi tim nasional.
Persiapan selanjutnya
Tim hoki es wanita nasional Tiongkok memiliki jadwal yang padat menjelang 2026, termasuk Kejuaraan Asia di Beijing pada akhir Oktober, kualifikasi Olimpiade Musim Dingin Milan di Jepang pada Februari 2025, dan Asian Winter Games yang digelar berturut-turut di Harbin pada awal 2025.
Suksesnya WCIHL diperkirakan akan memberikan dampak lebih besar pada perkembangan hoki es di Tiongkok, termasuk rencana peluncuran liga hoki es pria profesional pada akhir tahun ini. Program akar rumput seperti “hoki di sekolah” dan “hoki di komunitas” juga diluncurkan untuk meningkatkan partisipasi publik.
Warisan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, yang memicu lonjakan minat terhadap olahraga musim dingin di Tiongkok, terus berlanjut dengan peluncuran Pekan Olahraga Musim Dingin Nasional pada 19 Agustus lalu di Harbin. Program-program pelatihan di luar musim, seperti roller skiing dan hoki es di darat, membantu menjaga momentum olahraga musim dingin sepanjang tahun.
Selain inisiatif domestik, tim nasional Tiongkok juga meningkatkan persiapan mereka untuk kompetisi internasional mendatang. Tim seluncur cepat, misalnya, melakukan kamp pelatihan selama 41 hari di Italia, sementara tim ski gaya bebas dan snowboard bersaing di belahan bumi selatan untuk mendapatkan pengalaman.