in

Polite Society: Kisah Persaudaraan dan Aksi Menghibur

Polite Society

Film Polite Society karya Nida Manzoor adalah sebuah debut yang penuh tawa dan aksi seru.

Film ini mengisahkan tentang kekuatan persaudaraan yang mendalam, sambil mengkritik batasan-batasan sosial dan budaya yang sering dihadapi perempuan.

Dengan sentuhan komedi dan aksi yang menarik, film ini menjadi tontonan yang sangat menghibur dan penuh pesan.

Kisah ria dan lena

Cerita berpusat pada Ria (Priya Kansara), seorang remaja yang bermimpi menjadi seorang stuntwoman.

Dia menghabiskan waktu dengan teman-teman dekatnya, Clara dan Alba, namun yang paling penting adalah hubungan eratnya dengan kakak perempuannya, Lena (Ritu Arya).

Lena selalu mendukung impian Ria dan membantu merekam video aksinya untuk ditampilkan di internet.

Namun, hidup Ria terguncang ketika Lena bertemu dengan Salim (Akshay Khanna), seorang pria kaya yang menarik perhatian Lena dan keluarganya.

Ria merasa ada yang aneh dengan keluarga Salim, dan kecurigaannya terbukti benar. Menyadari ada niat tersembunyi yang buruk, Ria pun bertekad untuk menghentikan pernikahan kakaknya dan menyelamatkan Lena dari keputusan yang salah.

Gaya penyutradaraan yang unik

Manzoor, yang juga dikenal melalui serial We Are Lady Parts, membawa gaya komedi dan aksi yang cepat dan segar dalam Polite Society.

Dalam film ini, kita bisa melihat bagaimana editan cepat dan dialog tajam membentuk inti dari ceritanya.

Para karakter dalam film ini tampil dengan kostum-kostum menarik yang dirancang oleh PC Williams, yang memperkaya visualisasi cerita dan menambah nilai estetika di setiap adegan, terutama di saat adegan pertarungan dan momen-momen penting lainnya.

Sinematografi yang ditangani oleh Ashley Conner juga berhasil menangkap detail aksi yang dinamis, dari gerakan tendangan hingga momen dramatis.

Setiap adegan pertarungan terasa hidup, seolah membawa penonton ke dalam dunia aksi dan komedi yang menyenangkan.

Pesan di balik aksi

Di balik cerita aksi dan komedi, Polite Society juga menyajikan kritik sosial. Ria adalah karakter yang memiliki impian besar, yang sayangnya tidak sepenuhnya didukung oleh keluarganya.

Mereka memiliki harapan besar agar Ria mengikuti jalan yang lebih “normal”. Hal ini menggambarkan dilema yang sering dialami anak-anak dari keluarga imigran, di mana ada harapan besar untuk sukses namun dengan batasan budaya yang ketat.

Lawan utama Ria, Raheela (Nimra Bucha), ibu dari Salim, menampilkan pandangan sempit tentang peran perempuan dalam masyarakat. Baginya, perempuan hanya dilihat sebagai calon pasangan bagi anak laki-lakinya.

Konflik antara Ria dan Raheela melambangkan perlawanan terhadap pandangan kuno ini, di mana Ria harus memperjuangkan kebebasan Lena dan membebaskan dirinya dari harapan sosial yang mengekang.

Hiburan yang segar dan menginspirasi

Polite Society bukan hanya tentang aksi atau komedi semata, tetapi juga tentang kekuatan cinta saudara dan perjuangan melawan ekspektasi yang tak adil.

Film ini memberikan semangat bagi penontonnya untuk tidak takut menjadi diri sendiri dan berjuang demi apa yang diyakini.

Dengan humor yang cerdas dan aksi yang menarik, film ini berhasil menjadi tontonan yang segar dan menginspirasi.

Nida Manzoor sebagai penulis dan sutradara berhasil menciptakan cerita yang unik dan relevan bagi penonton modern.

Polite Society bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga membawa pesan penting tentang kebebasan, persaudaraan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.