Sebagai orang tua, kesehatan mental anak penting untuk diketahui dan dipelajari, salah satunya berguna untuk anak yang akan masuk sekolah.
Karena lingkungan baru seperti sekolah, yang akan dijalani oleh anak tentun menjadi tantangan baru bagi mereka sehingga orang tua harus mempelajari dulu bagaimana perkembangan anak kita sejauh ini.
Agar anak dapat belajar dengan baik saat masuk usia sekolah, dan juga dapat bergaul dengan baik bersama guru dan teman-temannya. Ada tidak sih tips mengetahui perkembangan anak sebelum masuk usia sekolah?
Tentu ada dong, orang tua harus memperhatikan tiga hal ini, seperti yang dijelaskan oleh Professor Hardiono Yoni Pusponegoro yang merupakan dokter spesialis anak sekligus konsultan khusus saraf anak.
1. Kenali Usia Preschool dan School
Menurut Professor Hardiono Yoni Pusponegoro usia yang tepat untuk anak memasuki lingkungan sekolah itu adalah enam tahun ke atas. Balita itu masuknya ke kategori anak preschool, yaitu usia sebelum sekolah.
Justru enam tahun ke bawah, seperti lima tahun dan seterusnya itu justru masih harus didominasi dengan pendidikan dari lingkungan keluarga bukan institusi sekolah. Namun, kini sering kali anak balita bahkan dari tiga tahun sudah mencicipi masuk sekolah.
Bahkan yang sering menjadi salah kaprah, bagi Professor Hardiono Yoni Pusponegoro adalah ketika anak masuk Sekolah Dasar atau SD diwajibkan agar bisa baca dan tulis.
Syarat seperti itu seharusnya tidak ada, mengingat usia anak preschool itu seharusnya lebih banyak belajar tentang fokus dan motorik serta lainnya dibandingkan baca dan tulis. Jadi agak lebih berat bagi sang anak yang masuk ke SD jika diberi syarat seperti itu.
2. Screening Perkembangan ke Dokter Anak
Orang tua bisa lakukan tips ini sebelum memasukkan anak ke sekolah, yaitu screening bagaimana perkembangannya ke dokter spesialis anak.
Biasanya dokter spesialis anak saat melalukan screening biasa saja sudah bisa mengetahui apakah anak tersebut ada gangguan perkembangan atau tidak.
3. Kenali Gangguan Fokus pada Anak
Saat memasuki dunia sekolah artinya anak akan berkecimpung dengan akademik. Fokus belajar sudah pasti menjadi kunci untuk akademik yang sukses.
Menurut Professor Hardiono Yoni Pusponegoro, nilai akademik anak itu tidak harus selalu bagus, tapi tidak harus jelek terus. Karena jika nilai akademik terus jelek biasanya anak ada gangguan disabilitas intelektual, faktornya bisa karena IQ anak yang kurang.
Tapi jika orang tua tahu dari awal anaknya ada gangguan misal ada mengidap ADHD, itu biasanya anak yang dengan ADHD kalau lagi happy bisa saja nilainya bagus, tapi kalau tidak bisa kebalikannya.
Jadi itulah penting orang tua untuk screening tumbuh kembang anak, terutama usia preschool agar anak lebih siap menghadapi lingkungan baru.