Fans PSG bentangkan spandung raksasa bertuliskan “Bebaskan Palestina”, menuai polimek di beberapa pihak.
Presiden federasi sepak bola Prancis (FFF), Philippe Diallo, dipanggil untuk rapat di kementerian dalam negeri pada hari Jumat pukul 09.00 GMT, menurut sumber yang mengetahui langsung masalah ini, yang mengatakan bahwa konfirmasi kehadiran belum diberikan. FFF tidak memiliki kekuasaan atas kompetisi klub Eropa.
Saluran TV Prancis BFM melaporkan bahwa direktur umum PSG, Victoriano Melero, juga dipanggil. PSG belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Fans dari kelompok garis keras Auteuil Kop PSG menampilkan spanduk besar bertuliskan “Bebaskan Palestina” sebelum pertandingan Liga Champions mereka melawan Atletico Madrid pada Rabu malam, delapan hari sebelum Prancis bertanding melawan Israel di Paris dalam laga Nations League.
“Spanduk ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kebencian — justru sebaliknya,” kata kelompok tersebut, Collectif Ultras Paris, dalam sebuah pernyataan. “Pesan yang menyertainya sangat jelas dan merupakan seruan untuk perdamaian di antara bangsa-bangsa,” tambah kelompok itu, seraya menyatakan bahwa spanduk tersebut dibuat di luar stadion.
Aksi mereka berlangsung di tengah operasi militer Israel di Gaza yang telah menyebabkan sekitar 43.400 warga Palestina meninggal sejak 7 Oktober 2023, menurut angka dari kementerian kesehatan Gaza. Konflik ini pecah setelah serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
PSG mengatakan setelah pertandingan bahwa mereka tidak mengetahui adanya rencana untuk menampilkan pesan tersebut. “Paris St. Germain mengingatkan bahwa Parc des Princes adalah — dan harus tetap — tempat untuk bersatu dalam semangat bersama untuk sepak bola dan sangat menentang setiap pesan yang bernuansa politik di stadionnya,” kata klub tersebut dalam pernyataan.
Menteri Retailleau mengatakan, “Tentu saja, presiden klub bertanggung jawab. Saya ingin tahu bagaimana spanduk tersebut sampai di stadion dan bagaimana cara memasangnya.”
Juru bicara UEFA mengatakan bahwa PSG tidak akan menghadapi proses disipliner karena UEFA hanya melarang pesan-pesan politik yang dianggap menghina atau provokatif. Tahun lalu, klub Skotlandia, Celtic, didenda 17.500 euro ($18.907) karena para fansnya mengibarkan bendera Palestina di pertandingan Liga Champions.
Pertanyaan telah diajukan tentang keamanan di sekitar pertandingan Nations League antara Prancis dan Israel pada Kamis mendatang, mengingat bahwa Prancis memiliki komunitas Yahudi terbesar di Eropa serta populasi Muslim terbesar.