“The NeverEnding Story” adalah film klasik yang dirilis pada tahun 1984, diadaptasi dari novel Jerman karya Michael Ende.
Film ini mengajak penontonnya untuk menyelami dunia fantasi yang penuh dengan imajinasi, petualangan, dan kisah yang tak pernah berakhir.
Meski sudah lebih dari tiga dekade sejak dirilis, film ini tetap menjadi salah satu karya yang dihargai di dunia sinema, terutama di kalangan penggemar genre fantasi.
Bastian dan Dunia Fantasia
Film ini berkisah tentang seorang anak bernama Bastian (diperankan oleh Barret Oliver), yang sering dibuli di sekolah dan merasa kesepian setelah kematian ibunya.
Suatu hari, Bastian melarikan diri dari masalahnya dengan menyelinap ke sebuah toko buku tua, tempat di mana dia menemukan sebuah buku misterius berjudul “The NeverEnding Story”. Tanpa sepengetahuan orang lain, Bastian mulai membaca buku tersebut di loteng sekolahnya.
Saat membaca, Bastian menemukan bahwa cerita dalam buku tersebut terjadi di dunia Fantasia, sebuah dunia yang sedang terancam oleh kekuatan jahat yang disebut “The Nothing”.
Sang Ratu Fantasia yang sakit parah mengirimkan seorang pejuang muda bernama Atreyu (diperankan oleh Noah Hathaway) untuk mencari jalan untuk menyembuhkannya.
Atreyu diberi medali magis, Auryn, yang dipercaya bisa membimbingnya untuk menyelamatkan Fantasia.
Petualangan yang Mengharukan
Cerita “The NeverEnding Story” berkembang seiring perjalanan Atreyu untuk menyelamatkan dunia Fantasia.
Di tengah perjalanan, Atreyu menghadapi banyak rintangan, termasuk makhluk buas bernama Gmork yang dikirim oleh “The Nothing” untuk menghentikannya.
Namun, petualangannya tak hanya melibatkan Atreyu, karena Bastian juga berperan dalam menentukan nasib dunia Fantasia.
Melalui buku yang ia baca, Bastian merasa semakin terhubung dengan dunia yang ia baca, seolah-olah dirinya adalah bagian dari kisah tersebut.
Ini menggambarkan bagaimana imajinasi Bastian menjadi pelarian dari kenyataan pahit yang harus dia hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan Emosional dalam Cerita
Di balik petualangan yang mengasyikkan, “The NeverEnding Story” juga menyajikan pesan yang kuat tentang bagaimana imajinasi dapat menjadi kekuatan untuk mengatasi kesulitan hidup.
Bastian yang merasakan kesedihan mendalam karena kehilangan ibunya, menemukan kenyamanan dalam dunia Fantasi. Film ini menunjukkan bagaimana kekuatan imajinasi bisa membawa seseorang untuk bangkit dan menghadapi kenyataan hidup yang keras.
Salah satu adegan yang sangat mengharukan adalah saat Atreyu berada di Rawa Kesedihan, sebuah tempat yang melambangkan kesedihan mendalam.
Adegan ini sangat menggugah perasaan, mengingatkan kita tentang betapa kuatnya perasaan yang dapat mempengaruhi perjalanan hidup seseorang.
Selain itu, adegan-adegan menegangkan seperti pertemuan dengan Gmork atau perjalanan Atreyu menaiki naga Falkor juga memberikan bumbu petualangan yang seru.
Visual dan Musik yang Mengesankan
Visual dalam film ini juga tak kalah menarik. Walaupun beberapa efek mungkin terlihat sederhana jika dibandingkan dengan film-film modern, tetapi film ini berhasil menghadirkan dunia Fantasia dengan cara yang unik dan memikat.
Karakter-karakter seperti Gmork, Rockbiter, dan Falkor, meskipun dibuat dengan teknik praktis, tetap mampu memberikan kesan yang mendalam.
Salah satu aspek yang tak bisa dilewatkan adalah musiknya. Tema lagu “NeverEnding Story”, yang dinyanyikan oleh Limahl, menjadi salah satu lagu ikonik yang tetap dikenang hingga sekarang. Musiknya yang mengalun dengan lembut menambah kesan emosional dalam setiap adegan.
“The NeverEnding Story” adalah film yang mengajarkan kita bahwa imajinasi adalah kunci untuk membuka dunia baru yang penuh petualangan dan harapan.
Meskipun film ini dihadirkan dengan elemen fantasi yang fantastis, pesan yang terkandung di dalamnya sangat relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Film ini bukan hanya sekadar petualangan anak-anak, tetapi juga cerita tentang keberanian, harapan, dan penyembuhan melalui kekuatan imajinasi.
Dengan elemen emosional yang mendalam dan visual yang memukau, “The NeverEnding Story” tetap menjadi salah satu film fantasi terbaik yang pernah ada.