Film Keluarga Cemara yang dirilis pada 2019 merupakan adaptasi dari karya legendaris Arswendo Atmowiloto.
Meskipun mengusung tema yang sedih, film ini tetap memiliki unsur komedi yang menghibur. Dengan latar cerita yang menghangatkan hati, film ini mengajak penonton untuk lebih menghargai arti keluarga.
Sinopsis Film Keluarga Cemara
Film ini menceritakan tentang keluarga Cemara yang tiba-tiba mengalami perubahan besar dalam hidup mereka.
Dimulai ketika Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir) harus menghadapi kenyataan pahit setelah perusahaan tempat Abah bekerja bangkrut.
Akibatnya, mereka harus kehilangan rumah mereka di kota dan berpindah ke desa kecil di Bogor. Di desa tersebut, mereka mulai menjalani hidup baru yang penuh tantangan, meski dengan segala keterbatasan.
Euis (Zara JKT48), anak pertama mereka, merasa kecewa karena harus meninggalkan teman-temannya di Jakarta.
Sedangkan sang adik, Cemara (Widuri Putri Sasono) berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Di tengah kesulitan, Abah berusaha keras untuk mencari pekerjaan, sementara Emak menemukan cara baru untuk mendukung keluarga dengan berjualan opak.
Kehangatan dalam Kekurangan
Meskipun awalnya terasa sulit, keluarga Cemara mulai belajar untuk beradaptasi dengan kondisi baru mereka.
Film ini dengan cerdas menunjukkan bagaimana mereka saling mendukung dan belajar untuk bertahan bersama, meskipun hidup mereka berubah drastis.
Abah yang dulunya seorang yang sangat berwibawa, kini harus menjadi supir ojek online demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun, meskipun hidup mereka penuh kesulitan, film ini tetap menampilkan banyak momen yang mengharukan dan menghibur.
Kehangatan keluarga, persahabatan baru yang ditemukan Euis di sekolah, dan kebersamaan Emak dan Abah dalam menghadapinya semua adalah inti dari kisah ini.
Perubahan Dinamika Keluarga
Salah satu tema utama yang diangkat dalam film ini adalah pentingnya peran setiap anggota keluarga dalam menghadapi kesulitan.
Emak yang sebelumnya tidak pernah terpikir untuk berjualan opak, kini bisa membantu perekonomian keluarga.
Euis, meski awalnya merasa kesal dengan Abah, akhirnya menyadari bahwa ia mulai menghargai kehadiran Abah yang lebih banyak di rumah.
Sementara itu, Cemara yang masih kecil, justru tidak banyak mengeluh dan merasa lebih bahagia karena bisa lebih sering bermain dengan Abah.
Melalui film ini, kita belajar bahwa meskipun hidup dalam keterbatasan, kebersamaan keluarga adalah kekayaan yang tidak ternilai.
Pesan Moral dan Lagu yang Menggugah
Film Keluarga Cemara juga menyampaikan pesan moral yang sangat berharga bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada harta benda, melainkan pada ikatan keluarga dan cinta kasih antar sesama.
Lagu tema dari film ini, Harta Berharga adalah Keluarga yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari, semakin memperkuat pesan tersebut. Lagu ini menggambarkan betapa berharganya keluarga sebagai harta yang tak ternilai.
Bagi Anda yang sudah menonton film pertama, jangan lewatkan kelanjutan cerita di Keluarga Cemara 2 yang tayang pada 23 Juni 2022.
Cerita akan berfokus pada kehidupan keluarga Cemara pasca-pandemi, dengan penyesuaian yang lebih banyak terjadi pada karakter Ara, sang adik bungsu yang merasa kurang mendapat perhatian.
Penasaran bagaimana kelanjutan kisahnya? Semoga segera hadir di layanan streaming yang dapat diakses di Indonesia.