Manchester United, atau Setan Merah adalah salah satu klub sepak bola paling terkenal di dunia. Klub ini telah menjadi rumah bagi pelatih-pelatih legendaris yang meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sepak bola. Dari era kejayaan panjang hingga masa transisi yang penuh drama dan kemenangan, pelatih-pelatih ini memainkan peran penting dalam membentuk identitas klub. Berikut perjalanan dan lama waktu mereka memimpin The Red Devils.
Sir Matt Busby (1945–1969, 1970–1971)
Sir Matt Busby adalah ikon pertama di Manchester United. Ia menjabat selama dua periode, dengan masa jabatan utama selama 24 tahun (1945–1969) dan periode singkat pada 1970–1971. Busby dikenal karena membangun “Busby Babes“, skuad muda berbakat yang mendominasi sepak bola Inggris sebelum tragedi kecelakaan udara Munich 1958. Ia membawa United meraih Piala Eropa pertama mereka pada 1968, sebuah pencapaian monumental. Filosofi permainan menyerang Busby menjadi dasar identitas klub hingga saat ini.
Sir Alex Ferguson (1986–2013)
Jika ada pelatih yang mengubah definisi kesuksesan di Manchester United, itu adalah Sir Alex Ferguson. Selama 27 tahun memimpin, ia meraih 38 trofi, termasuk 13 gelar Liga Inggris, 5 Piala FA dan 2 Liga Champions. Ferguson dikenal dengan kemampuannya membangun ulang skuad, membawa stabilitas dan menciptakan era dominasi panjang di sepak bola Inggris. Gaya manajemen yang tegas namun penuh visi membuatnya dihormati sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa.
David Moyes (2013–2014)
Menggantikan Ferguson bukanlah tugas mudah, dan David Moyes menjadi contoh nyata tantangan tersebut. Berbekal reputasi baik dari Everton, ia hanya bertahan 10 bulan setelah hasil buruk dan ketidakmampuan mempertahankan standar tinggi klub. Masa jabatannya yang singkat menandai awal dari periode ketidakstabilan di Old Trafford.
Louis van Gaal (2014–2016)
Louis van Gaal datang dengan pengalaman besar sebagai pelatih kelas dunia. Ia membawa filosofi taktik yang ketat, namun gaya permainannya kurang memikat hati penggemar. Meski begitu, Van Gaal memberikan gelar Piala FA pada 2016 sebelum akhirnya digantikan.
José Mourinho (2016–2018)
“The Special One” memberikan harapan baru. Dalam dua musim pertamanya, ia memenangkan Liga Europa dan Piala Liga. Namun, musim ketiga menjadi bencana, dengan konflik internal dan hasil buruk yang membuatnya dipecat.
Ole Gunnar Solskjær (2018–2021)
Mantan striker legendaris ini membawa semangat positif di awal masa jabatannya. Ia berhasil mengembalikan United ke Liga Champions dan meraih posisi kedua Liga Inggris pada 2020/2021. Namun, ketidakkonsistenan performa membuatnya meninggalkan kursi kepelatihan pada akhir 2021.
Erik ten Hag (2022–2024)
Erik ten Hag ditunjuk sebagai manajer pada April 2022. Di musim pertamanya, ia memenangkan Piala Liga (Carabao Cup) pada Februari 2023 dan Piala FA pada Mei 2024 dengan mengalahkan Manchester City 2–1 di final. Namun, awal musim 2024–2025 yang buruk, dengan hanya tiga kemenangan dalam sembilan pertandingan liga, membuat United berada di posisi ke-14. Akibatnya, Ten Hag dipecat pada 28 Oktober 2024.
Rúben Amorim (2024–sekarang)
Setelah pemecatan Ten Hag, Manchester United menunjuk Rúben Amorim sebagai manajer baru pada 1 November 2024. Amorim, yang sebelumnya sukses bersama Sporting CP, diharapkan membawa stabilitas dan kesuksesan baru bagi klub.
Manchester United adalah klub besar dengan sejarah panjang pelatih-pelatih hebat. Setiap pelatih membawa warna dan cerita tersendiri serta memperkaya perjalanan klub yang dicintai jutaan penggemar di seluruh dunia. Bisakah era baru membawa kejayaan yang dirindukan? Hanya waktu yang akan menjawab.