in

Karir Diego Simeone, Dari Pemain hingga Pelatih

Diego Simeone (Foto: The Mirror)
Diego Simeone (Foto: The Mirror)

Diego Simeone adalah salah satu sosok yang paling dihormati dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Karirnya penuh dengan perjuangan, ambisi dan tekad yang tak pernah padam. Dari lapangan hijau, Simeone menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa. Kini, di bangku pelatih, dia berhasil membawa Atlético Madrid menjadi salah satu tim terkuat di Eropa. Mari kita telusuri perjalanan karir Diego Simeone, yang penuh dengan drama dan prestasi.

Awal Karir: Dari Argentina ke Eropa

Diego Simeone lahir pada 28 April 1970 di Buenos Aires, Argentina. Sejak muda, ia dikenal dengan gaya bermain yang keras, penuh energi dan tak kenal kompromi. Simeone memulai karir profesionalnya di Argentina bersama klub lokal, Vélez Sarsfield, pada akhir 1980-an. Namun, popularitasnya mulai meroket saat ia pindah ke Sevilla pada 1992. Di La Liga, dia langsung mencuri perhatian dengan gaya permainannya yang agresif dan kekuatan mental yang luar biasa.

Setelah beberapa tahun di Sevilla, Simeone melanjutkan petualangannya ke klub-klub besar Eropa, seperti Atlético Madrid dan Inter Milan. Di Atlético Madrid, dia menjadi kapten tim dan dikenal dengan kemampuan defensifnya yang solid serta visi permainan yang tajam. Simeone juga memperkuat timnas Argentina. Disana, ia membawa timnya meraih medali emas di Olimpiade 1996 dan bermain di beberapa edisi Piala Dunia dan Copa América. Gaya bermainnya yang keras dan tidak kenal lelah membuatnya sangat dihormati sebagai gelandang bertahan.

Masa Keemasan di Atlético Madrid

Pada 1994, Simeone pindah ke Atlético Madrid, dan di sinilah karirnya benar-benar melejit. Meskipun lebih dikenal sebagai pemain yang bertugas menghalau serangan lawan, kehadiran Simeone memberikan stabilitas dan kekuatan mental yang sangat dibutuhkan oleh tim. Ia memimpin Atlético Madrid meraih beberapa gelar domestik, termasuk Copa del Rey dan La Liga, serta menjadi simbol semangat juang dan kepemimpinan. Kekuatan fisik dan pengaruhnya di lapangan membuat Simeone menjadi pemain yang sangat berharga.

Namun, meski sudah sukses di Eropa, Simeone memutuskan untuk kembali ke Argentina pada akhir 2005 dan bermain untuk Racing Club sebelum akhirnya pensiun pada 2006.

Beralih ke Dunia Kepelatihan

Setelah pensiun, Simeone langsung terjun ke dunia kepelatihan. Ia memulai karir pelatihannya di Argentina dengan mengelola Racing Club dan Estudiantes de La Plata. Namun, perjalanan besar Simeone dimulai ketika ia kembali ke Atlético Madrid sebagai pelatih pada 2011.

Sebagai pelatih, Simeone mengubah wajah Atlético Madrid. Dia menerapkan filosofi permainan yang sangat berbeda dengan kebanyakan tim besar di Eropa, yaitu bertahan dengan disiplin, lalu menyerang dengan cepat dan mematikan. Gaya permainan ini terbukti efektif, dan dalam waktu singkat, Simeone membawa Atlético Madrid menjuarai La Liga pada 2014 dan 2021, serta memenangkan Copa del Rey dan mencapai final Liga Champions. Di bawah asuhannya, Atlético menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan, dengan pertahanan kokoh dan mental juara.

Prestasi Luar Biasa dan Filosofi Pelatihannya

Simeone dikenal dengan filosofi “Cholismo” yang mengutamakan pertahanan solid, kerja keras dan semangat juang. Di bawah pelatih asal Argentina ini, Atlético Madrid tidak hanya menjadi tim yang sulit dikalahkan, tetapi juga tim yang selalu bertarung hingga menit terakhir. Keberhasilan Simeone sebagai pelatih juga terlihat dari kesuksesannya mengelola para bintang besar seperti Antoine Griezmann dan Diego Costa, yang sering tampil maksimal di bawah taktiknya.

Simeone juga membawa Atlético Madrid meraih dua final Liga Champions (2014 dan 2016), meskipun kalah dari Real Madrid. Namun, pencapaian ini tetap menunjukkan bahwa Simeone mampu membawa timnya bersaing di level tertinggi Eropa meskipun tidak sekelas klub-klub super kaya lainnya.