in

Sejarah Perjalanan Karir Zinedine Zidane: Penuh Warna

Zinedine Zidane
Zidane makin bersinar di Real Madrid. (Foto: Instagram @zidane)

Zinedine Zidane, atau lebih akrab disapa Zizou, adalah salah satu nama terbesar dalam sejarah sepak bola dunia. Karirnya yang gemilang di lapangan hijau dan prestasinya sebagai pelatih membuatnya menjadi salah satu sosok yang paling dihormati dalam dunia sepak bola. Namun, perjalanan Zizou tidak dimulai dengan mudah. Mari kita lihat lebih dalam perjalanan karirnya yang penuh warna.

Awal Karir: Dari Kota Kecil ke Klub Raksasa

Zidane lahir di Marseille, Prancis, pada 23 Juni 1972, dalam keluarga imigran asal Aljazair. Sejak kecil, Zidane sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola. Bermain di jalanan bersama teman-temannya, dia sering kali menjadi bintang di antara rekan-rekannya. Bakatnya ini membawa Zidane ke akademi sepak bola lokal, AS Cannes, pada usia 14 tahun. Dari sini, karirnya mulai menanjak.

Pada tahun 1992, Zidane pertama kali bermain di Ligue 1 bersama Cannes. Namun, yang membawa namanya dikenal luas adalah kepindahannya ke Bordeaux pada 1994. Di Bordeaux, Zidane semakin menunjukkan kualitasnya dan menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Hanya dalam beberapa tahun, namanya sudah menjadi perbincangan di seluruh dunia.

Puncak Karir di Juventus dan Real Madrid

Pada tahun 1996, Zidane akhirnya bergabung dengan Juventus, salah satu klub top di Italia. Di sini, dia mulai meraih kesuksesan yang lebih besar. Bersama Juventus, Zidane memenangkan dua gelar Serie A dan menjadikan dirinya sebagai gelandang serang terbaik di dunia. Kehebatannya mengatur permainan, visi yang tajam dan kemampuan teknik yang luar biasa membuatnya digadang-gadang sebagai pemain terbaik di dunia.

Namun, puncak karir Zidane datang setelah ia pindah ke Real Madrid pada tahun 2001 dengan transfer yang memecahkan rekor dunia pada saat itu, mencapai 77,5 juta euro. Bergabung dengan tim yang berisikan para bintang besar seperti Ronaldo, Roberto Carlos dan Raul, Zidane tak hanya berperan sebagai pemain, tetapi juga sebagai penggerak tim. Salah satu momen yang paling dikenang adalah gol spektakulernya di final Liga Champions 2002 melawan Bayer Leverkusen, yang membawa Madrid meraih trofi Liga Champions kesembilan mereka.

Sukses di Timnas Prancis

Zidane bukan hanya sukses di level klub, tetapi juga di level internasional. Sebagai kapten timnas Prancis, dia memimpin negaranya meraih gelar Piala Dunia 1998, yang digelar di kandang mereka sendiri. Di final melawan Brasil, Zidane mencetak dua gol dengan kepala yang membuat seluruh stadion bergemuruh. Empat tahun kemudian, di Piala Eropa 2000, Zidane kembali tampil gemilang dan membawa Prancis juara. Prestasinya di level internasional membuatnya dijuluki sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola dunia.

Pensiun dan Langkah Sebagai Pelatih

Setelah pensiun pada 2006, Zidane tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia langsung terjun ke dunia kepelatihan. Setelah menjadi penasihat di Real Madrid, ia akhirnya ditunjuk sebagai pelatih kepala pada 2016. Keputusan ini langsung menunjukkan hasil yang luar biasa. Di bawah asuhannya, Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut, sebuah prestasi yang sangat jarang terjadi dalam sejarah kompetisi ini.

Zidane dikenal dengan pendekatannya yang tenang dan bijaksana, baik di lapangan maupun di ruang ganti. Gaya bermain yang mengandalkan penguasaan bola dan kontrol permainan, serta kemampuannya mengelola para bintang di tim, menjadikannya pelatih yang dihormati.