Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, selalu menawarkan pesona yang tak ada habisnya untuk dijelajahi. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, setiap sudut negeri ini menyimpan keindahan yang patut disyukuri. Salah satu permata tersembunyi yang layak untuk dikunjungi adalah Pulau Mursala di Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten ini, dengan luas wilayah 2.194,98 kilometer persegi menyimpan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan.
Menjelajahi Pulau Mursala
Pulau Mursala terletak sekitar 111 km sebelah utara ibu kota Kecamatan Pandan. Untuk mencapai pulau ini, diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan laut menggunakan perahu kayu bermesin (speedboat) dari Pantai Kahona, Pandan, atau sekitar 4 jam dari Pelabuhan Sibolga. Pengunjung harus menyewa perahu berkapasitas 12-15 orang dengan biaya sekitar Rp1,5 juta untuk perjalanan pulang-pergi.
Perjalanan menantang melintasi ombak Teluk Sibolga akan terbayar lunas saat tiba di Mursala, pulau seluas 8.000 hektare yang terletak di antara Sumatra dan Nias. Mursala, yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Tapian Nauli I, merupakan pulau terbesar dari gugus kepulauan yang meliputi Pulau Putri, Janggi, Kalimantung dan Botot. Pulau yang hampir tak berpenghuni ini dihiasi pohon-pohon hijau besar dan kicauan aneka burung.
Legenda dan Sejarah Pulau Mursala
Menurut cerita rakyat di Tapanuli Tengah, Mursala dulunya menjadi tempat pelarian Putri Runduk, permaisuri Raja Jaya Dana dari Kerajaan Barus Raya pada abad ke-7. Ketika Raja Jaya Dana kalah perang melawan Kerajaan Mataram, Putri Runduk melarikan diri ke Mursala. Ada juga cerita yang menyebutkan bahwa nama Mursala berasal dari kata Mur atau Moor yang mengacu pada bangsa Arab dan sala yang berarti salat, karena pulau ini pernah menjadi lokasi transit pedagang Arab sebelum ke Sumatra.
Keindahan Alam dan Air Terjun Mursala
Di tengah pulau, terdapat sungai berair jernih yang mengalir deras melintasi bebatuan besar yang membentuk kolam-kolam kecil. Muara sungai ini berakhir di tebing batu granit setinggi sekitar 40 meter. Muara ini menciptakan air terjun yang menghujam perairan laut lepas di sekitar Mursala. Air terjun ini menjadi surga tersembunyi pariwisata Tapanuli Tengah dan sempat mendunia. Selain Mursala, hanya ada tiga air terjun serupa di Nusantara, yaitu di Gunungkidul (Yogyakarta), Pacitan (Jawa Timur) dan Halmahera Barat (Maluku Utara).
Keindahan air terjun Mursala pernah memikat Sir Peter Robert Jackson, sutradara kenamaan Hollywood asal Selandia Baru. Dalam buku “Peter Jackson: A Film-maker’s Journey” karya Brian Sibley, Jackson mengungkapkan bahwa ia menjadikan Pulau Mursala dan air terjunnya sebagai latar lokasi pembuatan ulang film epik “King Kong” pada 2005.
Keindahan Bawah Laut dan Spot Menyelam
Mursala tidak hanya menawarkan keindahan alam di darat, tetapi juga panorama bawah laut yang memukau. Terdapat setidaknya 16 titik penyelaman yang menampilkan terumbu karang yang masih terjaga kelestariannya, termasuk spot bernama Badalu dengan beragam ikan hias khas laut dangkal. Jernihnya air laut memungkinkan pengunjung melihat gugus terumbu karang di dasar laut dangkal dengan mata telanjang, menjadikannya tempat yang ideal untuk snorkeling.
Selain itu, terdapat lokasi favorit lain bernama Blue Spot, hanya 5 menit berlayar dari Air Terjun Mursala. Air laut di Blue Spot berwarna biru jernih, meskipun kedalamannya mencapai 8 meter dan arus bawah lautnya cukup kencang. Oleh karena itu, beberapa pemandu wisata tidak menyarankan pengunjung untuk berenang di sini.
Paket Wisata dan Akomodasi
Saat ini, banyak pengelola perjalanan wisata yang menawarkan paket berlayar sambil bertualang menikmati keindahan Mursala. Paket wisata ini biasanya mencakup penjemputan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu atau di Sibolangit, kendaraan penjemputan, penginapan, speedboat, makan-minum dan pemandu. Dengan segala keindahan dan keunikannya, Pulau Mursala menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Segera atur jadwal liburan kamu dan nikmati pesona wisata di Indonesia!