Fredo Dimas Saputro, seorang atlet kebanggaan Indonesia sekaligus mahasiswa Ilmu Hukum di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih prestasi.
Lahir pada 17 Oktober 2000, Fredo telah menunjukkan minatnya pada olahraga sejak duduk di bangku SD. Ia mengaku sejak kecil sudah menyukai olahraga seperti lari dan sepak bola. Meskipun memiliki keterbatasan, Fredo bertekad untuk berprestasi layaknya atlet normal.
Dukungan Keluarga dan Awal Karier
Dukungan dari keluarga, terutama dari sang ayah yang sangat menyukai sepak bola, menjadi motivasi besar bagi Fredo. Meskipun ayahnya bukan seorang atlet, peran dan dukungannya sangat berarti bagi Fredo.
“Yang paling berat ketika saya kelas 4 SD, ayah berpulang dan saya harus kehilangan salah satu motivator terbaik,” kenang Fredo.
Setelah kepergian sang ayah, Fredo lebih banyak berdiskusi dengan kakaknya, sementara ibunya harus bekerja di luar kota untuk menafkahi keluarga.
Prestasi dan Tantangan yang Dihadapi
Sejak SD hingga SMP, Fredo telah membuktikan prestasinya dengan sering meraih juara di tingkat sekolah Kabupaten hingga Provinsi. Namun, perjalanan Fredo tidak selalu mulus. Saat kelas 2 SMK, ia mengalami cedera yang membuatnya berhenti bermain sepak bola selama tiga bulan.
“Waktu itu kejuaraan antar provinsi. Sempat down, putus asa, namun berkat dorongan orang tua dan orang-orang sekitar akhirnya saya bangkit lagi,” ujarnya.
Mengantar Timnas Sepak Bola Amputasi ke Piala Dunia
Usaha dan kerja keras Fredo membuahkan hasil. Pada tahun 2022, ia berhasil menjadi Juara 1 di Liga Sepak Bola Amputasi Nasional. Prestasi ini berlanjut dengan menjadi runner-up di Kejuaraan Amputee Football World Cup Qualifiers (East Asian Zone) di Bangladesh, yang mengantarkan Timnas Sepak Bola Amputasi lolos ke Piala Dunia di Turkiye untuk pertama kalinya.
Di tahun yang sama, Fredo juga meraih Piala Menpora Amputee Football dan menjadi juara 3. Pada tahun 2023, ia kembali menorehkan prestasi dengan menjadi juara 1 di Artalive Challenge Cup Amputee Football Malaysia.
Persiapan dan Target Masa Depan
Saat ini, Fredo tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Piala Kemenpora dan Piala Asia. Ia juga menargetkan untuk bisa bermain di klub di luar Indonesia. Fredo mengungkapkan bahwa kunci suksesnya terletak pada kerja keras, doa, dan dukungan dari orang tua serta orang-orang di sekitarnya. Ia berpesan kepada mereka yang memiliki keterbatasan untuk tidak ragu pada diri sendiri, karena setiap manusia memiliki bakatnya masing-masing.
Cita-cita dan Harapan Fredo
Di tengah kesibukannya sebagai atlet dan mahasiswa, Fredo juga memiliki cita-cita lain. Selain ingin menjadi pengusaha, ia bercita-cita menjadi seorang notaris.
“Menjadi atlet kan tidak bisa selamanya, jadi semoga nanti ilmu dari UM Surabaya bisa saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Kisah Fredo Dimas Saputro adalah inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala keterbatasan dapat diatasi dan prestasi gemilang dapat diraih. Semoga kisah ini dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan mengharumkan nama bangsa.