Kimchi, makanan yang sudah dikenal hampir di seluruh dunia, sebenarnya punya perjalanan yang panjang banget loh.
Buat kamu yang belum tahu, kimchi adalah makanan fermentasi khas Korea yang terbuat dari sayuran, biasanya sawi putih, yang diberi bumbu pedas dan difermentasi dalam waktu tertentu.
Kimchi bukan cuma makanan pendamping yang enak, tapi juga bagian penting dari budaya Korea yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Penasaran kan, gimana sih kimchi bisa jadi kuliner ikonik Korea? Yuk, kita ulas perjalanan panjang kimchi!
Asal Usul Kimchi: Dari Zaman Dulu Hingga Sekarang
Kimchi pertama kali muncul sekitar 3.000 tahun yang lalu di Korea. Pada awalnya, kimchi nggak sepedas sekarang, karena orang-orang dulu nggak pakai cabai.
Bahkan, kimchi pada masa itu lebih sederhana, hanya menggunakan garam untuk proses fermentasi.
Tapi, setelah cabai ditemukan di Korea pada abad ke-16, kimchi mulai berubah bentuk. Bumbu pedas yang khas dari cabai memberikan sentuhan rasa yang berbeda dan bikin kimchi makin populer.
Kimchi juga nggak cuma berisi sayuran lho, ada banyak variasi kimchi yang menggunakan bahan-bahan lain, seperti lobak, bawang putih, jahe, hingga udang kering.
Setiap keluarga di Korea punya resep kimchi yang berbeda-beda, tergantung dari daerah dan tradisi masing-masing.
Jadi, meskipun kimchi adalah makanan yang sangat populer, setiap versi kimchi punya ciri khas yang unik.
Kimchi dalam Kehidupan Sehari-hari
Di Korea, kimchi bukan hanya makanan pendamping, tapi juga bagian dari setiap hidangan utama.
Nggak heran kalau kamu akan selalu menemukan kimchi di meja makan orang Korea, baik itu saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam.
Kimchi bahkan jadi bahan penting dalam berbagai masakan Korea lainnya, seperti kimchi jjigae (sup kimchi) atau kimchi bokkeumbap (nasi goreng kimchi).
Kimchi juga punya banyak manfaat kesehatan, lho. Karena proses fermentasi yang dilakukan, kimchi kaya akan probiotik yang baik untuk pencernaan.
Proses Pembuatan Kimchi: Lebih Dari Sekedar Mencampur Bumbu
Pembuatan kimchi bukan hal yang sembarangan. Mulai dari memilih bahan-bahan yang berkualitas hingga proses fermentasi yang bisa memakan waktu berhari-hari, semuanya punya peran penting dalam menciptakan kimchi yang enak.
Biasanya, kimchi dibuat di musim gugur, karena pada saat itu, sayuran segar tersedia dalam jumlah banyak dan harga lebih terjangkau.
Proses pembuatan kimchi dimulai dengan merendam sayuran dalam air garam untuk menghilangkan rasa pahitnya.
Setelah itu, sayuran dicampur dengan bumbu yang terdiri dari bubuk cabai, bawang putih, jahe, dan bahan lainnya.
Selanjutnya, kimchi dimasukkan ke dalam wadah kedap udara dan dibiarkan difermentasi selama beberapa hari. Semakin lama proses fermentasinya, semakin asam dan kaya rasa kimchi yang dihasilkan.
Kimchi di Dunia: Dari Korea ke Seluruh Dunia
Kimchi udah nggak asing lagi di banyak negara, termasuk Indonesia. Kamu bisa dengan mudah menemukan kimchi di supermarket atau restoran Korea.
Bahkan, di beberapa negara, kimchi sudah mulai dipadukan dengan masakan lokal, menciptakan variasi baru yang unik.
Misalnya, ada kimchi pizza, kimchi burger, dan masih banyak lagi. Makanan ini memang sudah jadi global, namun tetap mempertahankan akar budaya Korea yang kuat.
Kimchi memang bukan cuma sekadar makanan, tapi juga simbol kekayaan budaya Korea yang sudah bertahan selama berabad-abad.
Dari bahan sederhana hingga menjadi kuliner yang digemari di seluruh dunia, kimchi memiliki perjalanan yang luar biasa.
Jadi, nggak heran kalau kimchi tetap jadi makanan ikonik yang sampai sekarang tetap dicintai oleh banyak orang.
Kalau kamu belum pernah coba, pasti nggak mau ketinggalan deh menikmati kenikmatan kimchi yang asam, pedas, dan penuh sejarah ini!