Indonesia patut berbangga memiliki sosok legenda bulutangkis seperti Christian Hadinata. Lahir di Sempor, Jawa Tengah, 64 tahun yang lalu, Christian telah menjadi ikon dalam dunia bulutangkis Indonesia. Kiprahnya di kancah internasional dimulai sejak era 70-an hingga 80-an, di mana ia dikenal sebagai pemain yang tidak hanya mahir di ganda putra, tetapi juga di ganda campuran.
Awal Karier dan Prestasi Nasional
Nama Christian Hadinata mulai dikenal ketika ia berhasil meraih gelar juara nasional pada tahun 1971 bersama Atik Jauhari. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil merebut gelar internasional bersama Retno Kustiyah, termasuk gelar juara Asia di nomor ganda campuran. Prestasi ini menandai awal dari perjalanan kariernya yang cemerlang.
Dominasi di Kancah Internasional
Christian semakin ditakuti di arena bulutangkis internasional. Bersama Ade Chandra, ia menjadi pasangan yang disegani. Pada tahun 1972, mereka berhasil meraih gelar All England dan menjadi juara dalam demonstrasi Olympic Games.
Gelar All England ganda putra berhasil dipertahankan pada tahun 1973. Meskipun pada tahun 1974 mereka hanya menjadi runner-up, Christian menebus kegagalan tersebut dengan meraih emas di ganda campuran bersama Regina Masli di Asian Games.
Kejuaraan Dunia dan Pasangan Baru
Christian juga berprestasi di kejuaraan dunia bulutangkis. Pada tahun 1977, ia bersama Ade Chandra berhasil menjadi finalis. Tahun 1980 menjadi puncak kariernya dengan meraih double champion, juara di ganda putra dan ganda campuran bersama Imelda Wiguna.
Setelah itu, Christian mulai dipasangkan dengan pemain lain seperti Lius Pongoh, Icuk Sugiarto, Boby Ertanto, Hadibowo, dan Liem Swie King. Uniknya, dengan siapa pun ia berpasangan, Christian tetap mampu meraih gelar juara.
Prestasi Bersama Pasangan Baru
Pada tahun 1982, bersama Lius Pongoh, Christian meraih gelar juara di Swedia Terbuka. Di tahun yang sama, ia juga menjadi juara Asian Games bersama Icuk Sugiarto. Di ganda campuran, ia meraih gelar bersama Ivana Lie. Tahun 1983, bersama Bobby Ertanto, ia memenangkan Malaysia Terbuka. Christian juga mencatatkan namanya dalam sejarah kejuaraan bulutangkis Indonesia Terbuka dengan meraih gelar di nomor ganda campuran bersama Ivana Lie.
Dedikasi Setelah Pensiun
Setelah pensiun sebagai atlet, Christian Hadinata mendedikasikan hidupnya untuk perkembangan bulutangkis Indonesia. Ia menjadi pelatih dan mentor bagi banyak pemain berbakat di Pelatnas. Nama-nama besar seperti Gunawan/Eddy Hartono, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Denny Kantono/Antonius, Sigit Budiarto/Candra Wijaya, Candra Wijaya/Tony Gunawan, Flandy Limpele/Eng Hian, dan Markis Kido/Hendra Setiawan adalah hasil binaannya.
Christian Hadinata telah meninggalkan warisan yang abadi dalam dunia bulutangkis Indonesia. Dedikasi dan prestasinya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dan meraih impian di dunia olahraga. Semoga semangat dan kerja kerasnya terus dikenang dan menjadi motivasi bagi para atlet bulutangkis Indonesia di masa depan.