Hai, kamu pasti udah nggak asing lagi dengan lemper dan arem-arem, kan? Kedua makanan tradisional ini sering banget muncul di acara keluarga, hajatan, atau sekadar jadi teman ngemil sore.
Sekilas, keduanya mirip karena sama-sama dibungkus daun pisang. Tapi, ternyata ada banyak perbedaan yang bikin lemper dan arem-arem itu unik. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
1. Bahan Dasar yang Digunakan
Perbedaan pertama yang paling mencolok ada di bahan dasarnya. Lemper biasanya dibuat dari ketan yang dikukus hingga pulen. Rasa ketannya gurih karena dicampur dengan santan dan sedikit garam.
Di sisi lain, arem-arem menggunakan nasi sebagai bahan utamanya. Nasinya dimasak hingga agak lembek supaya mudah dibentuk dan menyatu dengan isian di dalamnya.
Jadi, kalau kamu suka rasa legit ketan, pilih lemper. Tapi kalau lebih suka nasi, arem-arem jawabannya!
2. Jenis Isian
Nah, ini juga menarik. Lemper biasanya diisi dengan abon atau daging ayam yang sudah dimasak dengan bumbu gurih.
Rasanya khas dan cocok banget buat kamu yang suka makanan ringan tapi tetap mengenyangkan.
Sementara itu, arem-arem punya isian yang lebih variatif. Biasanya, isinya berupa tumisan sayur, daging ayam, atau campuran daging dan sayur. Beberapa arem-arem juga menggunakan sambal goreng kentang sebagai isian.
Jadi, arem-arem terasa lebih kaya rasa dan cocok buat kamu yang ingin camilan sekaligus pengganti makanan berat.
3. Tekstur dan Rasa
Tekstur lemper cenderung lebih padat dan kenyal karena menggunakan ketan. Saat digigit, rasa gurih ketannya langsung terasa, berpadu dengan isian yang lembut.
Arem-arem punya tekstur yang lebih lembut dan sedikit berair, terutama kalau nasinya dimasak agak basah. Rasanya juga lebih kompleks karena nasinya menyerap aroma dari daun pisang saat dikukus.
4. Ukuran dan Penyajian
Biasanya, lemper punya ukuran yang lebih kecil dan ramping. Hal ini bikin lemper pas banget jadi camilan atau suguhan acara formal.
Sebaliknya, arem-arem sering kali berukuran lebih besar. Kadang-kadang, satu arem-arem udah cukup bikin kenyang, terutama kalau isinya melimpah.
5. Cara Penyajian
Kedua makanan ini sama-sama dibungkus dengan daun pisang. Tapi, lemper umumnya dibungkus lebih rapat, bahkan kadang-kadang diikat dengan tali bambu kecil.
Arem-arem punya cara bungkus yang lebih santai. Biasanya, daun pisangnya dilipat sederhana, sehingga bentuknya lebih “seadanya.” Tapi justru itu yang bikin arem-arem terasa lebih homey.
Mana Favorit Kamu?
Setelah tahu perbedaan antara lemper dan arem-arem, mana yang jadi favorit kamu? Kalau suka makanan gurih dengan rasa yang simpel tapi nikmat, lemper bisa jadi pilihan.
Tapi kalau pengin camilan yang lebih mengenyangkan dengan rasa bervariasi, arem-arem nggak kalah menarik.
Apapun pilihannya, baik lemper maupun arem-arem sama-sama jadi bukti kekayaan kuliner tradisional Indonesia. Jadi, kapan nih terakhir kali kamu makan lemper atau arem-arem? Yuk, cobain lagi!