Akhir-akhir ini semakin banyak masyarakat yang menyadari tentang gula yang sering kali menjadi salah satu penyebab kita alami suatu penyakit, seperti jantung, gula darah tinggi, gagal ginjal dan lain sebagainya.
Sehingga banyak masyarakat yang mulai menghindari gula, dan berusaha keras agar meminimalisir penggunaan gula.
Tapi apakah benar tubuh kita tak butuh gula? Simak fakta kesehatan mengenai gula menurut dokter.
Kapan Gula Dibutuhkan oleh Tubuh?
Jika ada satu pertanyaan menggantung, sebenanrnya kapan sih kita benar-benar butuh gula?
“Kalau kegiatan kita atau olahraga kita sudah ekstrim,” ucap dr. Tirta Mandira Hudhi pada Podcast YouTube Sport77 Official beberapa waktu lalu.
Seperti apa kegiatan ekstrim, misal kegiatan nguli bangunan, para kuli yang bekerja dengan fisik seharian penuh tentu membutuhkan asupan gula, agar menjadi energi tentunya.
Energi inilah yang membuat para kuli bangunan yang kerja sehari-harinya dengan fisik berat agar tetap tahan dan kuat seharian bekerja.
Orang yang sudah melakukan olahraga hingga misalkan lari dengan jarak 10 km ke atas, pasti membutuhkan gula untuk mengembalikan energinya.
Tapi bagaimana kalau orang yang keseharian aktivitasnya tak banyak melakukan aktivitas fisik yang berat?
Misal pelajar maupun pegawai kantoran.
Ternyata menurut dokter fakta kesehatannya adalah orang dengan kegiatan yang biasa-biasa saja tanpa banyak menggunakan fisik cukup besar seperti atlet, kuli bangunan, bisa lakukan diet rendah gula alias mengonsumsi makanan dan minuman yang tak banyak mengandung gula.
Bayangkan jika atlet dan kuli bangunan harus melakukan diet gula, mereka bisa kehabisan energi.
“Kalau kegiatan kamu biasa-biasa saja boleh kamu diet rendah gula, ” lanjutnya.
Karena orang yang biasanya banyak beraktivitas fisik, misal lari 10 km saja sudah menghabiskan 800 hingga 1.000 kalori.
Sehingga kalori tubuh pun perlu ditopang dengan asupan gula, agar mengembalikan energi tubuh.
Perlu diketahui juga setiap orang pasti kebutuhan kalori berbeda, selain tergantung dengan aktivitas fisiknya.
Ternyata, faktor jenis kelamin pun juga turut mempengaruhi kebutuhan asupan gula per harinya.
Misal laki-laki dengan kegiatan normal membutuhkan asupan gula hingga 150 kalori, sedangkan wanita membutuhkan asupan gula 100 kalori saja.
Jika kita tak memenuhi kebutuhan asupan gula juga bisa menjadi masalah seperti badan terasa lemas, hingga pingsan.
Namun, jika asupan gula terlalu banyak dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit-penyakit tertentu.
Maka dari itu penting agar kita tahu kebutuhan kalori sehingga asupan gula kita tidak berlelbihan dan tidak pula kekurangan.