Tak sedikit orang tua mengeluhkan masalah anak di mana anaknya tak punya semangat hidup, tak punya ambisi hidup, apa sih penyebabnya?
Menurut dokter dan hipnoterapis yaitu dr. Yuliana, CHT biasanya anak yang tak punya semangat hidup padahal usianya sangat belia ini tak lain bisa disebabkan karena pola ajaran dan kehidupan dari orang tuanya.
Bagaimana sang anak menjalani kehidupan sehari-hari bahkan dari kecil pun bisa mempengaruhinya saat bertumbuh. Jika sudah begini, apakah yang harus dilakukan orang tua?
Simak penjelasan dokter dan hipnoterapis di bawah ini.
Penyebab Anak Tak Memiliki Semangat Hidup
Biasanya dr. Yuliana, CHT banyak menerima kasus masalah-masalah mental terhadap anak, yang mulai dikeluhkan orang tua.
Salah satunya ketika lulus sekolah maupun kuliah, anak tiba-tiba bisa berkata untuk tidak mau melanjutkan pendidikannya.
Nah, dokter biasanaya akan mencari tahu akar setiap permasalahan yang menyebabkan pasien atau anak bisa timbul perasaan sepeti itu.
“Sudah deh Mam, saya mau tutup buku saja, saya tak mau melanjutkan hidup ini lagi,” ucap dr. Yuliana, CHT pada postingan Instagram pribadinya.
Biasanya setelah dicari tahu penyebabnya ada pada inner child dari sang anak itu sendiri.
Permasalahan yang dari kecil diterima sang anak menjadi risiko tersendiri, dan terbawa hingga dewasa.
Menurut dokter dan hipnoterapis ini, tentu permasalahan dari kedua orang tua yang dilihat olehnya menjadi suatu memori dan tersimpan di dalam dirinya.
Cara Atasi Anak yang Tak Ada Semangat Hidup
Jika sudah tidak punya semangat hidup, anak biasanya bisa bilang kepada orang tua untuk tak mau melanjutkan hidup.
Karena semangat dan motivasi di dalam dirinya sudah padam, dan kini hanya penuh amarah terhadap inner child yang diterima sang anak.
“Biasanya di sekolah pun dia nggak bisa fokus dalam belajar, dia nggak punya semangat dalam belajar,” lanjutnya.
Maka dari itu, permasalahan pada inner child itu harus disembuhkan dengan terapi dan pengobatan ke professional, seperti Psikolog, Psikiater, maupun Hipnoterapis.
Semakin dini semakin baik, sebelum anak menunjukkan tanda-tanda untuk tak mau melanjutkan kehidupannya.