Olahraga Judo
in

Sejarah dan Perkembangan Olahraga Judo di Jepang

Judo, yang kini dikenal sebagai olahraga Olimpiade yang populer di seluruh dunia, memiliki akar yang sangat dalam di Jepang. Olahraga judo ini lahir pada tahun 1882 berkat seorang pria bernama Kano Jigoro. 

Judo adalah hasil penggabungan teknik dari jujutsu, sebuah seni bela diri yang berfokus pada pertempuran jarak dekat, dengan disiplin mental yang kuat. 

Namun, asal-usul judo sendiri bisa ditelusuri lebih jauh lagi, hingga pada zaman kuno Jepang yang terhubung dengan sumo.

Olahraga Judo dan Pengaruh Sumo dalam Sejarah Jepang

Sumo adalah salah satu olahraga tertua di Jepang, bahkan disebutkan dalam catatan sejarah Jepang yang sangat tua seperti Kojiki (712 M) dan Nihon Shoki (720 M). 

Pada masa ini, sumo tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam latihan fisik dan mental para samurai, kelas prajurit yang mendominasi Jepang dari abad ke-12 hingga 19. 

Teknik-teknik sumo ini, yang berfokus pada pengendalian lawan dan kekuatan fisik, menjadi dasar bagi perkembangan jujutsu.

Jujutsu dan Perkembangannya pada Zaman Samurai

Pada periode Kamakura (1185–1333) hingga Edo (1603–1867), samurai menjadi kekuatan utama di Jepang. 

Mereka telah mengembangkan jujutsu untuk bertarung dalam jarak dekat. Teknik-teknik jujutsu ini terus berkembang hingga mencapai berbagai aliran yang berbeda, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal judo.

Kano Jigoro dan Lahirnya Judo Modern

Setelah berakhirnya era samurai, pada masa Restorasi Meiji (1868), Jepang mengalami modernisasi yang pesat, dan jujutsu mulai kehilangan popularitasnya. 

Di sinilah Kano Jigoro muncul sebagai penyelamat. Ketika masih muda, Kano memiliki tubuh yang kecil, sehingga ia merasa perlu untuk menguatkan dirinya. 

Ia pun belajar jujutsu dari berbagai aliran yang ada dan pada usia 21 tahun, tepatnya pada Mei 1882, ia mendirikan sekolah judo pertama yang menggabungkan berbagai teknik jujutsu ke dalam satu sistem.

Olahraga Judo yang Mendunia

Setelah mendirikan sekolah Kodokan di Tokyo, Jigoro tidak hanya berhenti di dalam negeri. Ia berkeliling Eropa pada tahun 1889 untuk memperkenalkan judo kepada dunia. 

Salah satu cerita terkenal adalah ketika ia membuktikan kemampuan judo-nya saat di kapal, dengan menjatuhkan orang asing yang meremehkan dirinya, namun dengan penuh perhatian agar orang tersebut tidak terluka. 

Hal ini menunjukkan bahwa judo bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang menjaga keselamatan lawan dan mengutamakan disiplin mental.

Olahraga Judo di Olimpiade

Judo akhirnya menjadi bagian dari Olimpiade pada tahun 1964 di Tokyo. Pada awalnya, hanya judo pria yang diakui sebagai cabang olahraga resmi, dan Jepang mendominasi semua medali emas, kecuali di kategori terbuka. 

Kemudian, pada tahun 1988 di Olimpiade Seoul, judo wanita diperkenalkan sebagai cabang demonstrasi, dan pada 1992 di Barcelona, judo wanita resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade.

Hingga kini, judo sudah berkembang pesat di lebih dari 200 negara, dengan Eropa, terutama Prancis, menjadi salah satu negara yang paling banyak mempraktikkan olahraga ini. Bahkan, lebih banyak orang di Prancis yang berlatih judo daripada di Jepang sendiri.

Menyebarkan Judo ke Seluruh Dunia

Jepang terus berupaya mempromosikan judo ke seluruh dunia, mengirimkan pelatih ke berbagai negara, terutama di Afrika dan Oceania, serta mendonasikan perlengkapan judo seperti gi dan tatami bekas. 

Judo tidak hanya menjadi olahraga, tetapi juga bagian penting dari budaya Jepang yang terus diterima dengan baik di banyak negara.

Judo bukan hanya soal bertarung, tetapi tentang penghormatan terhadap lawan dan pengembangan diri melalui latihan yang disiplin dan penuh kesadaran. Judo mengajarkan kita pentingnya keseimbangan antara tubuh dan pikiran.