Maria Sharapova adalah salah satu petenis terbaik yang pernah ada. Dengan lima gelar Grand Slam, dia berhasil menorehkan namanya dalam sejarah tenis dunia.
Gelar tersebut terdiri dari dua kemenangan di Prancis Open, serta masing-masing satu gelar di Australia Open, Wimbledon, dan US Open.
Sharapova bukan hanya dikenal karena prestasinya di lapangan, tapi juga karena daya tariknya di luar dunia tenis.
Pada tahun 2005, Forbes menobatkannya sebagai atlet wanita dengan bayaran tertinggi, gelar yang dia pegang selama 12 tahun berturut-turut. Popularitasnya juga membuatnya menjadi wajah dari banyak merek mewah dunia.
Dari Puncak Karier hingga Cedera
Pada tahun 2007, Sharapova mencapai final Australia Open dan mendapatkan status sebagai petenis nomor satu dunia. Sayangnya, perjalanan kariernya tidak selalu mulus.
Cedera mulai mengganggu performanya, membuatnya absen di beberapa turnamen penting.
Bahkan, peringkatnya sempat merosot drastis hingga ke posisi 369 dunia setelah kalah dari Donna Vekic di Australia Open 2020.
Kekalahan itu menjadi pertandingan terakhirnya di dunia tenis. Pada 26 Februari 2020, Sharapova resmi mengumumkan pensiun. Meski begitu, warisannya di dunia tenis tetap dikenang hingga kini.
Inspirasi dari Martina Navratilova
Sharapova mungkin tidak akan mencapai kesuksesan jika bukan karena saran dari legenda tenis, Martina Navratilova. Pertemuan mereka pada tahun 1993 menjadi titik balik dalam hidup Sharapova.
Atas rekomendasi Navratilova, dia dan ayahnya pindah ke Florida pada tahun 1994 untuk mengembangkan bakatnya.
Keputusan itu terbukti tepat. Di usia 14 tahun, Sharapova sudah menjadi petenis profesional. Sejak saat itu, kariernya melesat, membuatnya dikenal sebagai “Ratu Tanah Liat” karena dominasinya di lapangan tanah liat.
Sukses di Luar Lapangan
Meski pensiun dari dunia tenis, nama Sharapova tetap bersinar. Dia tetap mendapatkan dukungan dari berbagai merek ternama, meskipun sempat mengalami tantangan di masa lalu.
Salah satu bisnis suksesnya adalah Sugarpova, merek permen yang diluncurkannya pada tahun 2012. Sebagian keuntungan dari bisnis ini juga disumbangkan ke yayasan amalnya, Maria Sharapova Foundation.
Menurut Forbes, kekayaan Sharapova mencapai sekitar 220 juta USD atau sekitar Rp3,2 triliun. Menariknya, nilai kekayaannya justru meningkat setelah pensiun dari dunia tenis.
Maria Sharapova bukan hanya seorang petenis hebat, tapi juga seorang ikon di dunia olahraga dan bisnis.
Dari seorang gadis kecil yang berlatih tenis di Florida hingga menjadi juara Grand Slam dan pengusaha sukses, perjalanan hidupnya adalah inspirasi bagi banyak orang. Meskipun sudah pensiun, jejaknya di dunia tenis tetap abadi.