Taufik Hidayat adalah salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang namanya tak asing lagi bagi pecinta olahraga ini. Dengan segudang prestasi membanggakan, perjalanan kariernya begitu inspiratif.
Namun, ada satu kisah menarik yang mungkin belum banyak diketahui, yaitu saat ia hampir berpindah kewarganegaraan ke Singapura.
Prestasi Gemilang Taufik Hidayat
Pria kelahiran Bandung ini adalah salah satu tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Salah satu pencapaian tertingginya adalah meraih medali emas Olimpiade Athena 2004. Selain itu, ia juga berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2005.
Di tingkat Asia, Taufik mengukir sejarah dengan memenangkan Asian Games 2002 dan 2006.
Tak hanya itu, ia juga sukses meraih gelar juara Badminton Asia Championship sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2000, 2004, dan 2007. Berkat teknik backhand luar biasa, ia dijuluki “Mr. Backhand” oleh para penggemarnya.
Hampir Pindah Kewarganegaraan ke Singapura
Di balik perjalanan karier gemilangnya, Taufik pernah mengalami dilema besar dalam hidupnya. Pada tahun 2002, ia mendapat tawaran untuk menjadi warga negara Singapura.
Keputusan ini sempat ia pertimbangkan karena saat itu pelatihnya, Mulyo Handoyo, diberhentikan oleh PBSI.
Taufik sangat dekat dengan pelatihnya, sehingga ia sempat berpikir untuk mengikuti jejak Mulyo Handoyo ke Singapura.
Bahkan, ia sudah menetap di negara tersebut selama beberapa bulan dan mulai mengurus dokumen kepindahannya.
Tawaran yang diberikan kepadanya pun sangat menggiurkan, termasuk fasilitas yang menjanjikan untuk mendukung kariernya.
Kembali ke Indonesia
Namun, tak lama setelah itu, PBSI mengalami pergantian kepengurusan. Chairul Tanjung ditunjuk sebagai Ketua Umum PBSI yang baru, dan hal ini membawa perubahan besar.
Ayah angkat Taufik, yang saat itu menjabat sebagai Ketua PBSI Jawa Barat, meminta Taufik untuk kembali ke Indonesia.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Taufik akhirnya memutuskan untuk tetap menjadi warga negara Indonesia.
Syaratnya, ia ingin pelatihnya, Mulyo Handoyo, juga bisa kembali mendampinginya. Keinginannya pun terpenuhi, dan Taufik kembali berjuang membawa nama Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.
Perjalanan Setelah Pensiun
Pada 16 Juni 2013, Taufik Hidayat resmi mengakhiri kariernya sebagai atlet profesional. Meski telah pensiun, kecintaannya pada bulu tangkis tidak pernah pudar.
Ia sempat menjadi pengurus PBSI pada tahun 2021, meskipun kemudian memilih untuk tidak melanjutkan perannya.
Saat ini, Taufik tetap aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bulu tangkis. Ia juga mendirikan Taufik Hidayat Arena, sebuah pusat pelatihan yang bertujuan untuk melahirkan generasi baru atlet bulu tangkis Indonesia.
Perjalanan hidup Taufik Hidayat menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Ada banyak rintangan dan keputusan besar yang harus diambil.
Keputusannya untuk tetap membela Indonesia menunjukkan rasa cinta dan dedikasinya terhadap tanah air.
Hingga kini, namanya tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.