Kerak telor adalah salah satu makanan khas Betawi yang punya rasa gurih dan tekstur yang unik. Meskipun dulu sering dijumpai di berbagai acara, sekarang kerak telor mulai sulit ditemukan. Nah, yuk simak sejarah dan fakta menarik kerak telor!
1. Asal-usul Kerak Telor
Kerak telor sudah ada sejak zaman kolonial dan menjadi makanan favorit di Batavia (sekarang Jakarta).
Konon, makanan ini dulu sering disajikan untuk para tamu di acara besar. Bahannya yang sederhana tapi penuh cita rasa membuat kerak telor tetap digemari hingga sekarang.
2. Bahan Dasar yang Sederhana
Salah satu hal yang bikin kerak telor khas adalah bahan-bahannya yang sederhana. Makanan ini terbuat dari beras ketan putih, telur ayam atau bebek, serundeng (kelapa parut sangrai), ebi (udang kering), serta bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan lada.
Walaupun simpel, rasanya tetap kaya dan bikin ketagihan!
3. Proses Memasak yang Unik
Kalau kamu pernah melihat pedagang kerak telor, pasti sadar kalau cara memasaknya cukup unik.
Wajan yang digunakan diletakkan langsung di atas bara api, lalu setelah telur dan ketan setengah matang, wajan dibalik menghadap api agar keraknya terbentuk. Proses ini bikin kerak telor punya tekstur garing di luar tapi tetap lembut di dalam.
4. Identik dengan Festival dan Acara Budaya
Meskipun sekarang sudah jarang dijual di pinggir jalan, kamu masih bisa menemukan kerak telor di acara budaya Betawi seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau festival kuliner khas Nusantara. Di acara seperti ini, kerak telor selalu jadi incaran karena keunikannya.
5. Mulai Langka, Kenapa Ya?
Sayangnya, kerak telor semakin sulit ditemukan. Salah satu alasannya adalah semakin sedikitnya pedagang yang menjualnya.
Membuat kerak telor butuh keterampilan khusus, dan banyak generasi muda yang kurang tertarik meneruskan usaha ini. Selain itu, semakin banyaknya makanan modern juga membuat kerak telor kalah saing.
6. Cara Membuat Kerak Telor di Rumah
Kalau kamu penasaran ingin mencobanya, sebenarnya kamu bisa bikin sendiri di rumah. Kamu hanya butuh beras ketan yang sudah direndam, telur, ebi, serundeng, dan bumbu-bumbu sederhana.
Walaupun tidak menggunakan arang seperti di gerobak asli, kamu masih bisa mendapatkan rasa yang mirip dengan memasaknya di wajan anti lengket.
Yuk, Lestarikan Kuliner Tradisional!
Sebagai salah satu warisan kuliner Betawi, kerak telor pantas untuk dilestarikan. Kalau kamu menemukan penjual kerak telor, jangan ragu untuk membelinya dan mendukung mereka.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba membuatnya sendiri agar makanan khas ini tetap eksis di tengah perkembangan zaman.
Jadi, kapan terakhir kali kamu makan kerak telor? Yuk, ajak teman-temanmu buat menikmati makanan khas ini bareng-bareng! 🍽️✨