Protein Nabati dan Hewani
Protein Nabati dan Hewani, Foto: REPS-ID.COM
in

Mengenal Protein Nabati dan Hewani dalam Makanan

Protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh buat membangun dan memperbaiki jaringan. Nah, kalau ngomongin protein, ada dua jenis utama yang bisa kamu temui di makanan sehari-hari, yaitu protein nabati dan hewani. 

Yuk, kita bahas satu per satu biar makin paham!

Apa Itu Protein Nabati?

Protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jenis protein ini cocok banget buat kamu yang ingin menjalani pola makan sehat dan lebih banyak konsumsi sayur-sayuran. Beberapa sumber protein nabati yang umum antara lain:

  • Kacang-kacangan – seperti kedelai, kacang merah, kacang hijau, dan kacang tanah.
  • Tahu & Tempe – makanan khas Indonesia yang kaya protein, dibuat dari kedelai yang difermentasi.
  • Lentil & Buncis – sering dipakai dalam sup atau salad, tinggi protein dan serat.
  • Quinoa – biji-bijian yang punya protein lengkap dan bagus buat diet sehat.
  • Sayuran Hijau – seperti bayam dan brokoli juga mengandung protein, meskipun jumlahnya nggak sebanyak kacang-kacangan.

Protein nabati umumnya lebih rendah lemak jenuh dan kaya serat, sehingga bagus buat kesehatan jantung dan pencernaan. 

Tapi, kebanyakan protein nabati itu bukan protein lengkap, artinya nggak mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Solusinya? Kombinasikan beberapa sumber nabati, misalnya nasi dengan tahu atau tempe.

Apa Itu Protein Hewani?

Protein hewani berasal dari produk hewan. Jenis protein ini mengandung semua asam amino esensial, sehingga sering disebut sebagai protein lengkap. Beberapa contoh makanan tinggi protein hewani adalah:

  • Daging Ayam – sumber protein yang mudah diolah dan kaya zat besi.
  • Telur – murah, praktis, dan mengandung protein berkualitas tinggi.
  • Ikan & Seafood – seperti salmon, tuna, dan udang, kaya protein sekaligus omega-3 yang bagus buat otak.
  • Susu & Produk Olahannya – seperti keju dan yogurt, mengandung protein sekaligus kalsium buat tulang kuat.

Protein hewani cenderung lebih mudah diserap tubuh dibanding protein nabati, tapi ada juga beberapa yang mengandung lemak jenuh lebih tinggi. 

Jadi, penting buat memilih sumber protein hewani yang sehat dan mengolahnya dengan cara yang lebih baik, misalnya dipanggang atau dikukus daripada digoreng.

Mana yang Lebih Baik?

Protein Nabati dan Hewani
Protein Nabati dan Hewani, Foto: Pengertian perbedaan

Nggak ada jawaban pasti karena semuanya tergantung kebutuhan tubuh kamu. Kalau kamu mau pola makan yang lebih sehat dan rendah lemak, protein nabati bisa jadi pilihan utama. 

Tapi kalau kamu butuh protein lengkap yang mudah diserap tubuh, protein hewani bisa jadi andalan.

Yang terbaik adalah mengombinasikan keduanya! Dengan makan beragam sumber protein, kamu bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. 

Misalnya, sarapan dengan telur, makan siang dengan tahu tempe, dan makan malam dengan ikan panggang.

Protein nabati dan hewani sama-sama penting buat tubuh. Masing-masing punya keunggulan sendiri, jadi nggak perlu pilih salah satu. 

Yang penting, kamu seimbangkan konsumsi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jadi, yuk mulai perhatikan asupan protein biar tubuh tetap sehat dan bertenaga!