Kue macaron telah menjadi salah satu ikon kuliner yang paling dikenal di dunia. Namun, di balik keindahan bentuknya, terdapat sejarah panjang yang menarik untuk kamu telusuri. Mari kita simak bagaimana kue ini berkembang dari masa ke masa.
Asal Usul Macaron
Sejarah kue macaron dimulai pada abad ke-8 di Italia. Kue ini awalnya dikenal dengan nama “maccherone,” yang berarti adonan halus. Pada saat itu, macaron adalah kue sederhana yang terbuat dari campuran almond, putih telur, dan gula.
Kue ini kemudian dibawa ke Prancis oleh koki Italia yang bekerja untuk Catherine de’ Medici, seorang bangsawan Italia yang menikah dengan Raja Henry II dari Prancis pada tahun 1533.
Evolusi di Prancis
Setelah tiba di Prancis, macaron mengalami transformasi yang signifikan. Pada abad ke-17, kue ini mulai diproduksi di biara-biara di Prancis, terutama di Nancy. Para biarawati di sana dikenal sebagai “Macaron Sisters” karena keahlian mereka dalam membuat kue ini. Macaron pada masa itu masih berupa kue tunggal tanpa isian.
Perubahan besar terjadi pada awal abad ke-20 ketika Pierre Desfontaines, cucu dari pendiri Ladurée, menciptakan versi modern dari macaron. Ia menggabungkan dua cangkang macaron dengan isian ganache di tengahnya
Macaron di Era Modern
Di era modern, macaron telah menjadi simbol kelezatan dan gaya. Kue ini tidak hanya populer di Prancis, tetapi juga di seluruh dunia. Banyak toko kue terkenal, seperti Ladurée dan Pierre Hermé, yang dikenal karena variasi rasa dan warna macaron yang mereka tawarkan. Dari rasa klasik seperti cokelat dan vanila hingga rasa eksotis seperti matcha dan yuzu, macaron terus berinovasi dan menarik perhatian para pecinta kuliner.
Macaron di Indonesia
Di Indonesia, macaron mulai dikenal luas pada awal tahun 2000-an. Kue ini sering dijadikan sebagai hadiah atau hidangan penutup dalam berbagai acara. Banyak toko kue lokal yang mulai memproduksi macaron dengan sentuhan rasa lokal, seperti pandan dan durian, yang menambah keunikan kue ini di pasar Indonesia.