Fashion selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan budaya populer. Nggak cuma sekadar pakaian, fashion juga jadi media ekspresi diri dan identitas sosial.
Dari film, musik, hingga media sosial, budaya populer punya pengaruh besar dalam membentuk tren fashion yang berkembang di seluruh dunia. Yuk, kita bahas lebih dalam!
1. Film dan Aktris Ikonik sebagai Trendsetter
Dari dulu sampai sekarang, film selalu jadi sumber inspirasi fashion. Aktris Hollywood seperti Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe sukses menciptakan gaya ikonik yang masih dikenang hingga kini.
Misalnya, Audrey Hepburn dengan “little black dress”-nya di Breakfast at Tiffany’s, yang bikin gaun hitam kecil jadi outfit wajib di lemari banyak wanita.
Nggak cuma film klasik, film-film modern juga sering jadi inspirasi fashion. Misalnya, The Matrix yang mempopulerkan jaket panjang berwarna hitam dan kacamata hitam futuristik.
Sementara itu, film bertema retro juga sering bikin tren mode lama kembali booming.
2. Musik dan Pengaruhnya pada Dunia Fashion
Musik juga punya peran besar dalam dunia fashion. Setiap genre musik biasanya punya gaya khas yang akhirnya menginspirasi banyak orang.
Contohnya, The Beatles di tahun 1960-an dengan gaya rambut panjang dan jas khas mereka. Lalu ada David Bowie di tahun 1970-an dengan gaya glam rock yang eksentrik dan nyentrik.
Di era 1980-an dan 1990-an, hip-hop jadi pengaruh besar dalam fashion. Para musisi seperti Run-D.M.C. dan Tupac Shakur membawa tren streetwear dengan jaket bomber, sepatu sneakers, dan aksesori besar seperti rantai emas.
Sampai sekarang, streetwear masih jadi salah satu tren fashion paling populer di dunia. Musisi masa kini seperti Rihanna dan Kanye West juga nggak cuma dikenal lewat musik mereka, tapi juga kontribusinya di dunia fashion.
Kanye dengan brand Yeezy-nya sukses mengubah cara orang memandang fashion kasual. Sementara itu, Rihanna dengan brand-nya menghadirkan koleksi fashion yang berani dan inovatif.
3. Media Sosial: Platform Baru untuk Tren Fashion
Di era digital, media sosial jadi tempat utama berkembangnya tren fashion. Instagram, TikTok, dan Pinterest memungkinkan siapa saja buat berbagi gaya mereka sendiri dan menginspirasi banyak orang.
Influencer mode kini punya peran besar dalam menentukan tren, dari gaya kasual sampai busana mewah.
TikTok, misalnya, sering banget bikin tren fashion viral dalam waktu singkat. Ada tren “clean girl aesthetic” yang menampilkan gaya minimalis dan rapi, atau “Y2K fashion” yang membawa kembali mode tahun 2000-an.
Platform ini bikin tren berpindah dengan cepat dan memungkinkan siapa saja buat bereksperimen dengan gaya mereka sendiri.
Selain itu, banyak influencer yang sukses membangun merek fashion sendiri berkat media sosial. Mereka nggak cuma jadi trendsetter, tapi juga mendorong fashion yang lebih inklusif dan beragam.
Sekarang, makin banyak brand yang merayakan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan identitas dalam koleksi mereka.
4. Fashion sebagai Pernyataan Sosial
Fashion nggak cuma soal gaya, tapi juga bisa jadi bentuk pernyataan sosial. Misalnya, di tahun 1970-an, gaya punk rock lahir sebagai bentuk protes terhadap norma sosial yang ada.
Jaket kulit, celana sobek, dan kaos dengan slogan-slogan tertentu jadi simbol kebebasan berekspresi.
Di era sekarang, fashion sering dipakai buat menyuarakan isu-isu penting seperti keberagaman, hak-hak perempuan, dan lingkungan.
Banyak desainer yang mulai menciptakan koleksi berbasis keberlanjutan, dengan bahan ramah lingkungan dan proses produksi yang lebih etis.
Budaya populer punya pengaruh besar dalam dunia fashion, mulai dari film, musik, hingga media sosial. Fashion kini bukan sekadar pakaian, tapi juga bentuk ekspresi diri dan cerminan perubahan sosial.
Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, tren mode akan terus berkembang dan semakin beragam. Jadi, siap bereksperimen dengan gaya baru?