Olimpiade dikenal sebagai puncak kompetisi olahraga dunia. Tapi di balik kemegahannya, sejarah Olimpiade juga menyimpan segudang cabang olahraga yang bikin kita garuk-garuk kepala: “Ini seriusan dipertandingkan?” Dari yang absurd sampai nyaris tak masuk akal, inilah 10 olahraga Olimpiade paling aneh sepanjang masa.
1. Memangkas Bulu Pudel
Paris 1900 benar-benar penuh kejutan, salah satunya lomba mencukur bulu pudel. Sebanyak 128 peserta berlomba mencukur sebanyak mungkin anjing pudel dalam waktu dua jam, di depan 6.000 penonton. Yang paling cepat, Avril Lafoule, berhasil mencukur 17 ekor. Cabang ini cuma sebatas uji coba, tapi tetap saja… kenapa bisa ada?
2. Lomba Renang Rintangan 200 Meter
Masih dari Paris 1900. Peserta lomba harus memanjat tiang, melompati perahu, lalu berenang di bawah perahu lainnya. Semacam Total Wipeout versi zaman dulu. Lomba berlangsung di Sungai Seine, dan juaranya adalah Fred Lane dari Australia. Bayangkan berenang sambil parkour.
3. Duel Pistol (dengan Manekin)
Olimpiade 1912 di Stockholm memperkenalkan duel pistol, tapi tanpa adu nyawa. Peserta menembak manekin berjubah jas resmi, lengkap dengan target di dada. Jadi lebih seperti latihan menembak sopan santun. Tetap saja, jasnya kasihan.
4. Pentathlon Modern
Cabang ini masih dipertandingkan hingga kini, walaupun namanya “modern”, isinya sangat jadul: berenang, anggar, berkuda, lari, dan menembak. Dirancang agar meniru keahlian prajurit kavaleri. Relevan di zaman perang berkuda, tapi sekarang? Rasanya kayak ikut lomba gladiator.
5. Menembak Burung Merpati Hidup
Olimpiade Paris 1900 mencatat sejarah kelam dengan lomba menembak burung merpati sungguhan. Siapa yang paling banyak membunuh, menang. Leon de Lunden dari Belgia berhasil menembak 21 merpati dan jadi juara. Total lebih dari 300 burung mati. Untung cabang ini hanya sekali diadakan.
6. Lomba Lari Rintangan Steeplechase 3.000 Meter
Oke, ini masih ada sampai sekarang. Tapi dengan halangan berupa rintangan dan kolam air, rasanya lebih seperti lomba anak pramuka. Kenapa tidak sekalian ditambah lomba sendok dan telur?
7. Plunge for Distance (Selam Meluncur Sejauh Mungkin)
Olimpiade 1904 di St. Louis menyuguhkan lomba menyelam dan meluncur diam di dalam air sejauh mungkin selama maksimal satu menit. Tidak boleh menggerakkan tubuh. Pemenangnya, William Dickey, meluncur sejauh 62,5 kaki. Cocoknya sih buat permainan di kolam renang saat liburan.
8. Lompat Jauh dan Lompat Tinggi dengan Kuda
Lagi-lagi Paris 1900. Para peserta harus membuat kuda mereka melompat sejauh atau setinggi mungkin. Rasanya seperti gabungan antara lomba atletik dan rodeo. Tapi jujur, kudanya yang kerja keras, manusianya yang bawa pulang medali.
9. Renang Sinkronisasi Solo
Renang sinkronisasi biasanya soal tim yang bergerak seirama di dalam air. Tapi di tahun 1984, 1988, dan 1992, Olimpiade justru menghadirkan versi solo-nya. Sinkron dengan siapa? Diri sendiri? Ironis sekali.
10. Seni sebagai Cabang Olimpiade
Dari 1912 sampai 1948, Olimpiade memberikan medali untuk karya seni bertema olahraga, mulai dari lukisan, musik, hingga puisi. Gagasannya dari pendiri Olimpiade modern, Pierre de Coubertin, yang ingin Olimpiade jadi ajang untuk tubuh dan jiwa. Sayangnya, seni dikeluarkan karena para senimannya dianggap profesional. Padahal seru juga kalau sekarang kita bisa nonton lomba pantun atau komik strip bertema basket.
Olimpiade mungkin punya reputasi serius, tapi sejarahnya penuh kejutan. Dari mencukur pudel sampai menembak merpati, dunia olahraga ternyata tidak selalu soal kecepatan, kekuatan, dan ketahanan, kadang juga soal keanehan yang tak terduga.
Kalau kamu bisa menghidupkan kembali satu cabang aneh ini di Olimpiade Paris 2024, mana yang kamu pilih?