Panduan Menanam Temulawak, Gampang dan Menguntungkan!

Menanam Temulawak
Panduan Menanam Temulawak, Foto: Tani Untung

Temulawak bukan cuma terkenal karena khasiatnya, tapi juga punya peluang bisnis yang oke banget. Tanaman asli Indonesia ini sering banget dipakai buat campuran makanan, minuman, obat herbal, sampai bahan kosmetik. Nah, biar makin mantap, yuk simak cara menanam temulawak dari awal sampai panen berikut ini!

1. Pilih Lokasi dan Tanah yang Tepat

Langkah pertama yang nggak boleh kamu lewatkan adalah menyiapkan lahan. Lokasi dan jenis tanah itu punya peran penting banget buat hasil panen. 

Pilih tanah yang bebas dari hama dan jamur, terus teksturnya lempung atau lempung liat berpasir.

Tanahnya juga harus gembur, subur, dan banyak humusnya. Idealnya sih, lokasi penanaman berada di ketinggian 100–600 meter di atas permukaan laut. 

Jangan lupa cek curah hujan juga, karena temulawak butuh daerah dengan curah hujan antara 1.500–4.000 mm per tahun dan suhu sekitar 20–30 derajat Celcius.

2. Pilih Benih yang Bagus dan Lakukan Pembibitan

Biar hasilnya berkualitas, tentu benihnya juga harus oke. Ambil benih dari tanaman induk yang sehat dan berumur sekitar 9–10 bulan. Pastikan benihnya nggak terkena penyakit kayak layu, bercak daun, atau lalat rimpang.

Ciri benih yang bagus biasanya punya warna rimpang cerah, lebih dari tiga mata tunas, dan kalau dipatahkan kelihatan berserat. 

Setelah itu, potong-potong benih jadi tiga bagian dengan masing-masing punya dua atau tiga mata tunas.

Jemur potongan benih tadi sekitar tiga jam per hari selama 4–6 hari. Setelah itu rendam dalam larutan pupuk organik cair, tiriskan, lalu simpan di tempat lembab sekitar 1–2 bulan sampai mulai tumbuh tunas. Nah, setelah itu bibitnya sudah siap ditanam!

3. Proses Penanaman Temulawak

Waktu terbaik buat menanam temulawak adalah di awal musim hujan. Gali lubang sesuai ukuran bibit, terus tanam bibitnya dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Setelah itu timbun lagi pakai tanah sampai rapat.

4. Merawat Tanaman Biar Tumbuh Subur

Pas usia temulawak sudah 13 bulan, jangan lupa kasih pupuk supaya tumbuh makin maksimal. Kalau ada tanaman yang mati, langsung ganti aja. 

Rajin-rajin juga bersihin gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, dan semprotkan pestisida alami kalau perlu buat mencegah hama.

5. Saatnya Panen!

Masa panen temulawak biasanya di umur 8–10 bulan setelah ditanam. Setelah panen, rimpangnya perlu dibersihkan dulu sebelum dijual atau diolah. Nah, dari sini kamu bisa mulai menghasilkan cuan dari temulawak yang kamu tanam sendiri!

Gimana, ternyata menanam temulawak itu nggak ribet, kan? Selain gampang, peluang bisnisnya juga lumayan banget. 

Cocok buat kamu yang pengen mulai usaha kecil dari rumah dengan modal minim. Yuk, cobain tanam temulawak dan nikmati hasilnya!