Perjalanan Greysia Polii, Sang Juara Olimpiade yang Menginspirasi

Greysia Polii
Perjalanan Greysia Polii, Foto: Merdeka.com

Greysia Polii, salah satu pebulu tangkis legendaris Indonesia, resmi menyatakan mundur dari dunia yang sudah membesarkan namanya. Setelah 19 tahun berjuang di lapangan, ia memilih untuk gantung raket dan fokus ke peran baru dalam dunia bulu tangkis.

Perjalanan Karier yang Penuh Warna

Greysia mulai bergabung dengan PBSI sejak tahun 2003. Selama hampir dua dekade, ia mengukir prestasi demi prestasi, termasuk yang paling bersejarah: medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu. 

Greysia dan Apriyani sukses mencatatkan sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade.

Pertandingan final yang digelar pada 2 Agustus 2021 itu menjadi momen tak terlupakan. Mereka mengalahkan pasangan unggulan kedua dalam dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15. 

Momen tersebut menjadi klimaks dari perjuangan panjang Greysia yang pernah mengalami masa kelam di Olimpiade London 2012 karena diskualifikasi.

Dari Terpuruk Jadi Pemenang

Olimpiade London 2012 sempat menjadi titik terendah dalam karier Greysia. Saat itu, ia dan pasangannya, Meiliana Jauhari, didiskualifikasi karena dianggap melanggar kode etik pertandingan. 

Tapi bukannya menyerah, Greysia memilih bangkit. Ia menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran hidup dan terus berusaha memperbaiki diri.

Greysia pun membuktikan bahwa semangat pantang menyerah bisa membawa hasil yang luar biasa. 

Di usianya yang nyaris 34 tahun, ia menjadi pebulu tangkis putri tertua yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade.

Terima Kasih dan Apresiasi dari PBSI

Keputusan pensiun Greysia disampaikan menjelang Indonesia Masters di Istora Senayan. Dalam konferensi persnya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kariernya, terutama PBSI yang sudah menjadi “rumah” selama 19 tahun terakhir.

PBSI sendiri juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi Greysia. Menurut Ketua Harian PBSI, Alex Tirta, Greysia adalah sosok luar biasa yang telah melewati banyak tantangan dan suka duka bersama organisasi tersebut.

Lanjut Berkontribusi Lewat Peran Baru

Meskipun sudah tidak lagi bertanding, Greysia tetap aktif dalam dunia bulu tangkis. Ia dipercaya menjadi Ketua Komisi Atlet di Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk periode 2022-2025. 

Tugas ini bukan hal mudah, karena Greysia harus melalui tahapan seleksi ketat. Lewat peran barunya ini, ia ingin membantu para atlet mencapai impian mereka dan memberi masukan penting kepada BWF agar hak dan kebutuhan atlet lebih diperhatikan.

Kisah Greysia Polii bukan cuma soal medali dan gelar juara, tapi juga tentang semangat, perjuangan, dan dedikasi. 

Ia adalah inspirasi nyata bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru, dari kegagalan itulah jalan menuju kemenangan bisa ditemukan.

Terima kasih Greysia, sudah menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia!