Perbedaan Pizza Italia dan Pizza Amerika: Mana Favoritmu?

Pizza Italia dan Pizza Amerika
Perbedaan Pizza Italia dan Pizza Amerika, Foto: The Daily Meal

Pizza itu udah jadi makanan favorit sejuta umat di seluruh dunia, tapi kamu tahu nggak sih kalau pizza Italia dan pizza Amerika tuh punya perbedaan yang lumayan signifikan? 

Meski sama-sama bulat dan berisi topping, keduanya ternyata punya ciri khas yang beda banget, lho! Yuk, kita bahas satu per satu dengan gaya santai tapi tetap informatif!

Sejarah Pizza: Dari Napoli Sampai New York

Pizza asli berasal dari Napoli, Italia, sekitar abad ke-18. Waktu itu, pizza dibuat dengan bahan sederhana dan dimasak cepat di oven bersuhu tinggi. 

Salah satu jenis yang paling terkenal adalah Pizza Margherita, yang dibuat untuk menghormati Ratu Margherita dengan warna topping yang mewakili bendera Italia: merah (tomat), putih (keju mozzarella), dan hijau (daun basil).

Nah, di Amerika, pizza mulai populer gara-gara imigran Italia yang datang dan bawa resep mereka. Pizza pertama di AS buka di New York tahun 1905, dan sejak itu berkembang jadi berbagai gaya khas seperti New York-style, Chicago deep-dish, sampai Detroit-style.

Bahan dan Cara Bikin: Sederhana vs. Variatif

Pizza Italia biasanya dibuat dengan adonan simpel dari tepung, air, ragi, dan garam. Topping-nya juga nggak ribet—cukup tomat segar, mozzarella, basil, dan sedikit minyak zaitun. 

Sausnya pun nggak dimasak dulu, cuma tomat segar yang diblender dan diberi sedikit bumbu.

Di sisi lain, pizza Amerika lebih fleksibel dan kreatif. Adonannya bisa mengandung minyak dan gula, bikin teksturnya lebih lembut atau tebal tergantung gaya pizzanya. 

Sausnya dimasak dulu dengan bumbu rempah, dan topping-nya bisa super banyak—dari keju berlapis-lapis, daging asap, jamur, sampai paprika.

Teknik Memasak: Panas Ekstrem vs. Oven Modern

Pizza Italia biasanya dimasak di oven berbahan bakar kayu dengan suhu super tinggi, bisa sampai 485°C! Hasilnya? Pinggiran pizza yang mengembang dengan cepat, bagian bawahnya garing, dan bagian tengahnya tetap lembut.

Sedangkan pizza Amerika lebih sering dipanggang di oven listrik atau gas dengan suhu yang lebih rendah. 

Ini bikin hasil akhirnya lebih variatif, ada yang tipis dan garing kayak New York-style, atau tebal dan lembut seperti deep-dish.

Variasi Daerah yang Bikin Makin Seru

Di Italia sendiri, selain Napoli, ada juga pizza ala Roma yang terkenal tipis dan renyah. Ada juga pizza al taglio, yang dipotong kotak dan dijual per slice.

Amerika punya banyak variasi juga. New York-style biasanya besar dan bisa dilipat, cocok buat makan sambil jalan. Chicago-style punya crust tebal kayak pie. 

Detroit-style punya pinggiran keju yang karamelnya renyah. Kalau California-style? Topping-nya nyentrik banget, dari keju kambing sampai daun arugula!

Budaya dan Gaya Hidup

Di Italia, makan pizza tuh bagian dari tradisi. Biasanya dimakan bareng keluarga atau teman, sambil ngobrol santai. Fokusnya di kualitas bahan dan cara bikin yang autentik.

Sementara di Amerika, pizza itu identik dengan acara santai kayak nonton film bareng, pesta ulang tahun, atau cuma sekadar makanan cepat saji. Variasinya banyak banget, jadi semua orang bisa nemu pizza favorit mereka.

Gimana dengan Nutrisinya?

Secara umum, pizza Italia lebih ringan karena topping-nya sedikit dan bahan-bahannya segar. Cocok buat kamu yang pengen makan enak tapi tetap sehat.

Pizza Amerika, apalagi yang tebal dan penuh keju, tentu lebih berat. Tapi tenang aja, sekarang udah banyak versi yang lebih sehat kok, seperti thin-crust atau pizza sayur yang rendah kalori.

Jadi, kamu tim pizza Italia yang simpel dan klasik, atau tim pizza Amerika yang penuh topping dan berani beda? 

Dua-duanya punya pesonanya masing-masing. Yang penting, nikmatin pizzamu sesuai selera dan jangan lupa ajak teman biar makin seru! 🍕