Kenali Perbedaan Puff Pastry, Danish Pastry, dan Croissant Pastry

Puff Pastry
Perbedaan Puff Pastry, Danish Pastry, dan Croissant, Foto: Pexels

Kalau kamu suka bikin atau makan pastry, pasti udah nggak asing lagi dengan nama puff pastry, danish pastry, dan croissant. Sekilas memang mirip, ya karena sama-sama berlapis, garing di luar, dan bisa diisi macem-macem. 

Tapi ternyata, ketiga jenis pastry ini punya perbedaan yang cukup signifikan lho, dari bahan dasar sampai teknik pembuatannya. Yuk, kita kupas satu-satu supaya kamu bisa lebih jago bikin pastry!

Perbedaan dari Segi Resep Dasar

Pertama, yuk kenalan dulu sama adonannya.

Puff pastry itu dibuat tanpa ragi. Contohnya bisa kamu lihat di pisang molen, cheese roll, atau banana pastry. Biasanya rasanya manis, tapi bisa juga dikreasikan jadi asin, tergantung isian yang kamu pilih.

Sementara danish pastry dan croissant memakai ragi dalam adonannya. Danish biasanya punya bentuk bolong di tengah, buat nampung topping buah atau kismis. Rasanya cenderung manis. 

Sedangkan croissant lebih fleksibel, karena bisa jadi camilan asin seperti isi daging atau sosis, tapi juga bisa manis kalau kamu pakai cokelat atau krim.

Perbedaan Bahan & Suhu Pengolahan

Selain dari ragi, perbedaan lainnya terletak pada jenis tepung yang digunakan. Untuk puff pastry yang lembut, kamu bisa campur tepung terigu berprotein tinggi dengan yang sedang. Dan soal suhu, nah ini penting juga!

Puff pastry bisa kamu olah di suhu ruangan (sekitar 24–26°C). Tapi kalau bikin danish dan croissant, kamu harus kerja ekstra di suhu lebih dingin, di bawah 20°C supaya hasilnya maksimal.

Teknik Pembuatan yang Sedikit Berbeda

Ketiga jenis pastry ini sama-sama perlu proses pelipatan adonan (folding) sebanyak 3–5 kali dengan ketebalan sekitar 2 cm. Tapi yang bikin beda itu di waktu istirahat adonannya.

  • Puff pastry cuma perlu istirahat 30 menit sebelum dilipat.
  • Danish dan croissant harus disimpan di freezer selama 1–2 jam dulu sebelum masuk ke tahap berikutnya.

Setelah itu, proses pemanggangan juga beda-beda:

  • Puff pastry & croissant dipanggang di suhu 200°C selama 20 menit.
  • Danish pastry dipanggang di 180°C selama 20–25 menit.

Bentuk dan Tekstur Akhir

Sekarang masuk ke tampilan akhirnya.

  • Puff pastry biasanya bentuknya segitiga dengan lapisan yang kelihatan jelas dan warna keemasan. Isiannya tersembunyi di dalam.
  • Croissant punya bentuk khas kayak bulan sabit dan juga diisi dari dalam.
  • Danish pastry punya lubang di tengah buat menampung topping, jadi lebih mudah dikenali.

Walau mirip tekstur, danish pastry punya sensasi lebih lembut karena raginya lebih terasa saat digigit.

Alat yang Digunakan

Kalau kamu baru mulai belajar bikin pastry di rumah, cukup pakai rolling pin kayu aja. Tapi hasilnya mungkin nggak semulus pakai mesin, apalagi kalau adonanmu banyak. 

Buat hasil yang lebih rata dan cepat, biasanya toko roti profesional pakai dough sheeter, mesin khusus buat menggiling adonan dalam jumlah besar.

Tips Terakhir Buat Kamu

Supaya hasil pastry kamu makin oke, pastikan pilih bahan yang berkualitas ya. Contohnya margarin khusus pastry atau shortening yang memang dirancang buat hasil berlapis dan lembut.

Dengan paham perbedaan ketiga pastry ini, kamu bisa lebih pede bereksperimen di dapur. Mau bikin puff yang renyah, danish yang manis, atau croissant yang gurih, semuanya bisa kamu taklukkan asal tahu ilmunya!