Film Kukira Kau Rumah, Drama Romansa dengan Sentuhan Kesehatan Mental

Film Kukira Kau Rumah
Review Film Kukira Kau Rumah, Foto: Indonesia FIlm Center

Film Kukira Kau Rumah menyuguhkan sebuah cerita romansa yang nggak cuma sekadar kisah cinta biasa, tapi juga menyentil tentang isu kesehatan mental yang jarang dibahas secara mendalam dalam film Indonesia. 

Dirilis pada 3 Februari 2022, film ini menjadi debut penyutradaraan Umay Shahab dan langsung mendapat perhatian banyak orang. 

Dibintangi oleh Prilly Latuconsina dan Jourdy Pranata, film ini berhasil menyajikan kisah yang nggak hanya romantis, tapi juga mengharukan dan penuh makna.

Kisah Cinta yang Penuh Makna

Pada pandangan pertama, Kukira Kau Rumah mungkin terlihat seperti film romansa pada umumnya, yaitu tentang dua orang yang saling jatuh cinta. 

Namun, yang membedakan film ini adalah cara penceritaannya yang terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Kisah antara Pram (Jourdy Pranata) dan Niskala (Prilly Latuconsina) dibangun dengan cara yang natural dan penuh emosi, seperti puisi yang sederhana tapi mendalam.

Namun, kebahagiaan mereka tak berlangsung lama. Pram mulai mengetahui bahwa Niskala adalah perempuan dengan kondisi kesehatan mental yang khusus. 

Hal ini membuat hubungan mereka diuji, terutama ketika orang-orang terdekat Niskala menyarankan Pram untuk menjauh. Meskipun begitu, cinta mereka tetap menjadi inti dari cerita, dengan segala tantangan dan dinamika yang dihadapi.

Isu Kesehatan Mental yang Subtil

Salah satu aspek yang membuat Kukira Kau Rumah begitu istimewa adalah cara film ini menyampaikan isu kesehatan mental. Film ini tidak berlebihan dalam mengangkat tema tersebut. 

Justru, kesehatan mental menjadi bagian yang sangat subtel, mengalir alami dalam alur cerita tanpa perlu dramatisasi yang berlebihan. Hal ini membuat pesan yang disampaikan terasa lebih kuat dan mengena.

Film ini mengajak penonton untuk lebih peka terhadap kesehatan mental, bukan hanya dari segi penyakit, tapi juga bagaimana lingkungan sekitar kita bisa mempengaruhi kondisi mental seseorang. 

Tanpa harus menghakimi atau memberikan solusi yang cepat, film ini justru lebih menekankan pada pemahaman dan penerimaan.

Karakter yang Mendalam

Selain cerita yang menarik, Kukira Kau Rumah juga didukung dengan karakter-karakter yang kuat dan mengesankan. 

Pram dan Niskala memang jadi pusat perhatian, tapi karakter pendukung seperti Dinda, Oktavianus, dan ayah Niskala juga memberikan warna yang penting dalam cerita. 

Masing-masing karakter punya peran yang membuat film ini semakin menarik dan memorable.

Akting Prilly Latuconsina sebagai Niskala dan Jourdy Pranata sebagai Pram patut diacungi jempol. Keduanya mampu membawakan peran mereka dengan apik, menghidupkan emosi dan kedalaman karakter mereka. 

Bahkan, para pemeran pendukung seperti Unique Priscilla dan Kiki Narendra, meskipun tampil sebentar, berhasil meninggalkan kesan yang kuat dan menambah kedalaman pada cerita.

Aspek Teknis yang Memanjakan Mata

Dari segi teknis, Kukira Kau Rumah juga nggak main-main. Penggunaan tata suara yang ciamik berhasil membawa penonton merasakan emosi yang sesuai dengan adegan-adegannya. 

Sinematografi dan visualnya juga tampak halus dan menawan, membuat penonton betah menonton dari awal hingga akhir. 

Set design yang digunakan pun terasa sangat membumi, menciptakan suasana yang pas untuk cerita yang diangkat.

Pesan yang Mendalam

Pada akhirnya, Kukira Kau Rumah bukan hanya film drama romansa biasa. Film ini membawa pesan penting tentang bagaimana kita harus lebih peduli dengan kesehatan mental, terutama dalam hubungan pribadi dan interaksi sosial kita. 

Dengan gaya yang ringan namun penuh makna, film ini berhasil menyampaikan pesan yang mengena tanpa harus terlalu serius atau menekan. 

Kalau kamu mencari film yang nggak hanya tentang cinta, tapi juga tentang pemahaman dan penerimaan diri, Kukira Kau Rumah bisa jadi pilihan yang tepat!