Kalau kamu termasuk yang suka budaya Jepang, pasti udah nggak asing lagi dengan dua pakaian tradisional yang sering muncul di film atau acara festival Jepang, yaitu kimono dan yukata.
Keduanya memang mirip sekilas, tapi sebenarnya punya banyak perbedaan, lho! Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu nggak salah pakai pas lagi jalan-jalan ke Jepang atau ikutan festival bertema Jepang!
Sejarah Kimono dan Yukata, Awalnya Bukan Buat Gaya-Gayaan!
Kimono, kalau dilihat dari arti katanya, berasal dari kata “ki” yang artinya ‘memakai’ dan “mono” yang artinya ‘benda’. Jadi, secara harfiah, kimono itu artinya ‘benda yang dipakai’. Pakaian ini sudah ada sejak zaman kuno, tepatnya masa Kofun (tahun 300-an).
Tapi, penggunaannya mulai menurun setelah Perang Dunia Kedua karena bahannya yang mahal dan susah didapat. Akhirnya, orang Jepang mulai lebih sering pakai pakaian biasa.
Sementara itu, yukata dulunya cuma dipakai buat mandi di pemandian air panas atau onsen. Fungsinya mirip handuk besar, dipakai sebelum atau sesudah berendam.
Tapi seiring berjalannya waktu, yukata jadi lebih fleksibel. Sekarang banyak dipakai saat musim panas atau festival tradisional karena modelnya simpel dan bahannya adem.
Beda Kimono dan Yukata, Jangan Sampai Ketukar!
- Bahan dan Harga
Kimono biasanya dibuat dari bahan yang eksklusif kayak sutra, makanya harganya juga bisa bikin dompet nyesek.
Sementara yukata lebih santai karena terbuat dari katun, jadi lebih terjangkau dan cocok buat cuaca panas.
- Bentuk Lengan
Kimono punya banyak jenis dan lengan yang bisa sangat lebar, bahkan ada yang hampir menyentuh tanah.
Sementara yukata lebih simpel, dengan panjang lengan maksimal sekitar 50 cm. Nggak ribet buat dipakai jalan-jalan!
- Aksesoris Tambahan
Kalau kamu mau pakai kimono, siap-siap ya karena ada banyak lapisan yang harus dipakai. Ditambah lagi, butuh aksesoris lengkap yang lumayan ribet.
Beda banget sama yukata yang cuma satu lapis dan biasanya cukup dipakai bareng obi (sabuk) yang sekarang juga sudah ada versi instannya.
- Kapan Dipakai
Kimono sekarang lebih sering dipakai untuk acara resmi seperti pernikahan atau upacara penting.
Yukata, sebaliknya, masih sering terlihat di acara sehari-hari seperti festival musim panas atau hanabi (festival kembang api).
Tips Memakai Kimono dan Yukata
Hal yang penting dan sering dilupakan adalah cara melipat bagian depannya. Ingat ya, bagian kiri harus selalu di atas bagian kanan.
Kalau kebalik, itu bisa dianggap tidak sopan di Jepang karena model itu khusus untuk upacara duka. Jadi, meskipun kamu turis, tetap harus memperhatikan etika pakaiannya ya!
Jadi, Pilih Mana Nih?
Kalau kamu mau tampil elegan di acara resmi dan siap dengan outfit yang kompleks, kimono adalah pilihan yang tepat. Tapi kalau kamu pengen tampil kece di festival musim panas atau sekadar jalan-jalan, yukata bisa jadi andalan kamu.
Sekarang kamu sudah tahu kan perbedaan kimono dan yukata? Jadi lain kali kalau mau beli atau pakai, jangan sampai salah sebut atau salah kostum ya!