Lamang tapai adalah salah satu kuliner khas Minangkabau yang memadukan dua bahan utama berbahan dasar beras ketan, namun dengan rasa yang sangat berbeda.
Perpaduan rasa manis dan asam dari tapai yang segar dan gurih dari lamang menciptakan kombinasi yang unik dan memanjakan lidah.
Tidak hanya populer di Sumatera Barat, hidangan ini juga sering ditemui di daerah-daerah lain dengan pengaruh budaya Melayu yang kuat, seperti Riau dan Bangka Belitung.
Apa Itu Lamang Tapai?
Secara sederhana, lamang tapai adalah hidangan yang terdiri dari dua komponen utama: lamang dan tapai.
Lamang adalah ketan yang dimasak dengan santan dan dibungkus dalam bambu, sementara tapai adalah ketan hitam yang difermentasi hingga menghasilkan rasa manis, asam, dan sedikit berair.
Keduanya, meski terbuat dari bahan dasar yang sama, memiliki cita rasa yang kontras namun saling melengkapi.
Proses Pembuatan Lamang Tapai
Proses pembuatan lamang tapai dimulai dengan memasak ketan yang dicampur santan dan dibungkus dalam bambu. Teknik memasak menggunakan bambu ini memberikan rasa yang khas dan aroma yang menggugah selera.
Selain itu, daun pisang yang digunakan untuk membungkus memberikan sentuhan aroma alami yang semakin memperkaya rasa.
Sementara itu, tapai dibuat dengan cara mengukus beras ketan hitam yang kemudian difermentasi menggunakan ragi. Proses fermentasi ini penting untuk menghasilkan rasa manis dan asam yang khas.
Tapai yang digunakan dalam lamang tapai biasanya difermentasi selama 2 hingga 3 hari, memberikan tekstur yang lebih lembut dan berair.
Kenapa Perpaduan Lamang dan Tapai Bisa Begitu Menggoda?
Salah satu alasan kenapa lamang tapai begitu disukai adalah perpaduan rasa yang unik antara gurihnya lamang dan manis asamnya tapai.
Rasa gurih dari ketan yang dimasak santan memberikan dasar yang kaya, sementara tapai dengan rasa asam manis memberikan sensasi segar.
Kombinasi ini memberikan pengalaman makan yang menyenangkan dan berbeda dari hidangan lainnya.
Selain itu, tekstur tapai yang lembut dan sedikit berair menambah kenikmatan saat dimakan bersama lamang yang kenyal dan sedikit padat. Hidangan ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menyegarkan.
Cara Menikmati Lamang Tapai
Lamang tapai biasanya disajikan dengan cara yang sederhana namun menggugah. Setelah dipanggang dalam bambu, lamang dipotong-potong dengan ketebalan sekitar 2 cm.
Lalu, tapai yang telah difermentasi disiramkan di atas potongan lamang sebagai topping. Terkadang, hidangan ini juga dilengkapi dengan kuah atau pelengkap lain, seperti rendang, srikaya, atau bahkan durian, tergantung selera masing-masing.
Di bulan Ramadan, hidangan ini juga menjadi favorit saat berbuka puasa karena perpaduan rasanya yang memanjakan lidah setelah seharian berpuasa.
Lamang Tapai, Kuliner Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu
Lamang tapai telah menjadi bagian dari warisan kuliner Minangkabau yang kaya akan tradisi. Meskipun zaman terus berkembang, hidangan ini tetap dipertahankan sebagai sajian yang melambangkan kearifan lokal dan kehangatan dalam setiap perayaan.
Baik itu untuk merayakan hari raya, acara keluarga, atau sekadar dinikmati bersama teman, lamang tapai selalu berhasil menciptakan suasana yang akrab dan penuh kenangan.
Jadi, jika kamu ingin mencicipi kuliner khas Minang yang unik dan penuh cita rasa, jangan lupa mencoba lamang tapai. Kombinasi gurih dan manisnya pasti membuat kamu ketagihan!