Kerak telor, siapa yang nggak kenal dengan makanan khas Betawi yang satu ini? Dengan rasa gurih dan aroma yang menggoda, kerak telor menjadi salah satu camilan yang selalu dicari, terutama saat perayaan besar seperti Hari Jadi Jakarta atau HUT RI.
Nah, penasaran nggak sih gimana sejarah di balik terciptanya makanan enak ini? Ternyata, semua bermula dari sebuah kebetulan loh!
Awal Mula Kerak Telor: Makanan yang Diciptakan Tanpa Sengaja
Kerak telor terbuat dari beras ketan dan telur yang dipadukan dengan serundeng dan topping lainnya. Makanan ini dimasak menggunakan wajan hingga terbentuk lapisan kerak di bagian bawah yang memberikan rasa khas dan renyah.
Siapa sangka, ternyata sejarah kerak telor bermula dari ketidaksengajaan. Menurut catatan sejarah, kerak telor muncul pertama kali pada masa penjajahan Belanda.
Masyarakat Betawi yang tinggal di daerah Menteng, Jakarta Pusat, kala itu sedang bereksperimen dengan makanan, mencoba berbagai cara memasak mie omelet yang dipadukan dengan rempah-rempah khas Indonesia.
Tanpa disangka, percobaan tersebut menghasilkan sebuah makanan yang kemudian dikenal dengan nama kerak telor.
Kerak Telor di Masa Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, kerak telor sebenarnya merupakan makanan yang cukup bergengsi. Hanya masyarakat kelas atas yang mampu menikmatinya karena harga yang cukup mahal pada waktu itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, makanan ini mulai dikenal luas dan dijual dengan harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat Betawi. Hal ini membuat kerak telor bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Perkembangan Kerak Telor Sejak Era Gubernur Ali Sadikin
Ketika Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin, makanan khas Betawi, termasuk kerak telor, mulai dipromosikan dengan lebih gencar.
Pada tahun 1970-an, kerak telor mulai dijajakan di sekitar Monumen Nasional (Monas), dan sejak saat itu menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Jakarta.
Kerak telor yang awalnya hanya ditemukan di acara-acara besar atau pasar tradisional, kini bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru kota.
Biasanya, pedagang kerak telor ini akan menggunakan wajan kecil untuk memasak dan menyajikannya dalam keadaan hangat, karena rasa gurihnya lebih terasa ketika masih baru dimasak.
Mengapa Kerak Telor Begitu Spesial?
Kerak telor tidak hanya populer karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena cara memasaknya yang unik.
Penggunaan beras ketan yang dicampur telur serta serundeng memberikan tekstur yang crunchy di bagian bawahnya, sementara bagian atasnya tetap lembut dan kaya rasa.
Ditambah lagi, toping seperti ebi dan bawang goreng menambah kelezatannya, membuat makanan ini semakin menggugah selera.
Kerak Telor: Cita Rasa Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu
Seiring dengan waktu, kerak telor tetap mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu kuliner legendaris Betawi. Dari zaman penjajahan hingga sekarang, kerak telor masih jadi favorit banyak orang.
Meskipun banyak makanan modern bermunculan, kerak telor tetap setia dengan resep tradisionalnya yang penuh cerita.
Buat kamu yang ingin merasakan sensasi kuliner Betawi yang khas, kerak telor adalah pilihan yang tepat. Jadi, kapan kamu akan mencicipinya?