Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental yang Perlu Kamu Tahu

Media Sosial
Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental, Foto: Anew Era TMS & Psychiatry

Di zaman serba digital kayak sekarang ini, siapa sih yang nggak pakai dampak media sosial? Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, pasti ada aja waktu buat scroll Instagram, Twitter, TikTok, atau Facebook. 

Tapi pernah nggak sih kamu merasa capek atau stres setelah main media sosial terlalu lama? Nah, ternyata media sosial bisa punya pengaruh besar, lho, ke kesehatan mental kamu.

Media Sosial Bisa Jadi Pedang Bermata Dua

Media sosial itu ibarat dua sisi koin. Di satu sisi bisa bantu kamu terhubung sama teman lama, cari inspirasi hidup sehat, sampai jadi tempat curhat anonim. 

Tapi di sisi lain, kalau kamu nggak bijak dalam menggunakannya, bisa-bisa malah bikin kamu makin stres atau merasa sendirian.

Salah satu hal yang paling sering terjadi adalah perasaan membandingkan diri. Misalnya kamu lihat teman kamu posting lagi liburan, punya karier keren, pasangan romantis, atau rumah estetik. 

Tanpa sadar, kamu jadi mikir, “Kok hidup gue nggak seindah itu, ya?” Padahal yang diposting orang lain belum tentu sesuai kenyataan. Mereka cuma nunjukin sisi terbaik aja.

Perasaan Terisolasi Padahal Punya Banyak Teman Online

Lucunya, walaupun kamu punya ratusan atau bahkan ribuan teman di media sosial, kamu tetap bisa merasa kesepian. Kenapa? Karena koneksi yang terbentuk cuma lewat layar. 

Nggak ada tatap muka, nggak ada pelukan, nggak ada obrolan langsung yang bikin hati hangat. Interaksi kayak gitu seringkali kurang memuaskan secara emosional.

Kalau dibiarkan terus, rasa kesepian ini bisa berkembang jadi depresi. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan kalau penggunaan media sosial yang berlebihan bisa memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

Nggak Selalu Buruk, Kok!

Tapi jangan buru-buru uninstall semua aplikasimu. Media sosial juga punya sisi positif, selama kamu tahu cara menggunakannya dengan tepat. Misalnya:

  • Bikin kamu semangat hidup sehat: Banyak akun yang membagikan tips olahraga, makanan sehat, atau cerita inspiratif buat berhenti dari kebiasaan buruk.
  • Sarana bantu sesama: Kamu bisa ikut campaign sosial, berbagi info penting, atau ikut komunitas yang saling support.
  • Tempat cari solusi: Kalau kamu lagi bingung atau punya masalah, kamu bisa cari konten dari orang yang punya pengalaman serupa. Kadang itu jauh lebih relatable daripada nasihat orang terdekat.

Bukti Nyata dari Penelitian

Penelitian dari Universitas Pennsylvania pernah menguji 143 mahasiswa. Mereka dibagi dua kelompok—satu tetap pakai media sosial seperti biasa, dan satu lagi dibatasi hanya 30 menit per hari. 

Hasilnya? Kelompok yang dibatasi justru mengalami penurunan tingkat kesepian dan gejala depresi.

Ini terjadi karena konten yang biasanya dilihat di media sosial adalah “konten pilihan terbaik” seseorang, alias highlight hidup mereka. 

Tanpa sadar, kamu jadi merasa hidupmu kurang seru dibandingkan orang lain, padahal sebenarnya kamu juga punya banyak hal keren yang mungkin belum kamu sadari.

Gunakan Media Sosial dengan Bijak, Yuk!

Tipsnya gampang, kok. Pas lagi kumpul bareng teman atau keluarga, coba deh taruh HP dan nikmati momen nyata. Jangan terlalu larut sama notifikasi atau update yang belum tentu penting. 

Cari akun yang bikin kamu termotivasi, bukan malah bikin minder. Dan yang paling penting, istirahatlah sejenak dari media sosial kalau kamu merasa lelah.

Ingat ya, dunia nyata tetap lebih penting dari dunia maya. Kesehatan mental kamu juga layak dapat perhatian lebih! Kamu sendiri, gimana cara kamu menjaga kesehatan mental saat aktif di media sosial?