Mengenal Tradisi Tabuik Naik Pangkek di Pariaman

Tradisi Tabuik
Pengertian dan Makna Tradisi Tabuik, Foto: Hypeabis

Kalau kamu lagi cari pengalaman budaya yang penuh makna dan bikin merinding, tradisi Tabuik di Kota Pariaman, Sumatera Barat, wajib banget masuk daftar. Terutama prosesi “Tabuik Naik Pangkek” yang digelar di hari terakhir Festival Tabuik. 

Bukan sekadar acara adat, prosesi ini menyimpan pesan mendalam tentang persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman.

Apa Itu Tabuik Naik Pangkek?

Prosesi Tabuik Naik Pangkek adalah bagian penting dalam rangkaian Festival Tabuik, sebuah perayaan budaya tahunan yang biasanya diadakan setiap 10 Muharram. 

Festival ini punya akar sejarah dan spiritual yang kuat, tapi yang bikin menarik, acara ini dirayakan dengan penuh semangat oleh warga dari berbagai latar belakang.

Nah, tabuik sendiri adalah semacam replika menara tinggi yang dihias dengan sangat megah. Di hari penutupan festival, dua tabuik dari dua kelompok berbeda, Nagari Pasar dan Nagari Subaran disatukan dalam prosesi simbolik yang disebut Tabuik Naik Pangkek. 

Proses penyatuan ini biasanya dimulai pagi-pagi banget, bahkan sebelum matahari terbit, tepatnya setelah salat Subuh.

Makna di Balik Prosesi

Meskipun terlihat seperti acara seremonial biasa, sebenarnya Tabuik Naik Pangkek menyampaikan pesan yang sangat kuat. 

Prosesi ini menggambarkan keharmonisan di tengah perbedaan, baik dari segi suku, bahasa, agama, maupun latar belakang sosial. 

Semua orang berkumpul, saling bahu-membahu, dan menunjukkan bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu.

Kamu bakal lihat bagaimana warga lokal bekerja sama membentuk satu kesatuan tabuik yang nantinya akan diarak ke pusat kota. Suasananya meriah, penuh semangat, tapi tetap khidmat.

Menuju Puncak Festival

Setelah Tabuik Naik Pangkek selesai, rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi “Hoyak Tabuik”. 

Di sini, tabuik yang sudah disatukan akan diarak keliling kota dengan diiringi musik tradisional dan sorak sorai masyarakat. Semua orang ikut larut dalam semangat pesta budaya ini.

Menjelang sore, prosesi pun mencapai puncaknya. Tabuik akan dihanyutkan ke laut sebagai simbol pelepasan duka dan harapan akan masa depan yang lebih baik. 

Biasanya dilakukan menjelang waktu Magrib. Momen ini menjadi penutup yang syahdu dan penuh makna dari seluruh rangkaian Festival Tabuik.

Festival yang Mempererat Tali Persaudaraan

Festival Tabuik bukan cuma ajang hiburan atau pertunjukan budaya. Ini adalah cerminan bagaimana masyarakat bisa hidup rukun walaupun berbeda. 

Dengan ikut menyaksikan atau bahkan terlibat dalam prosesi Tabuik Naik Pangkek, kamu nggak cuma belajar soal tradisi, tapi juga nilai-nilai kebersamaan yang makin langka di zaman sekarang.

Jadi, kalau suatu hari kamu berkesempatan ke Sumatera Barat, sempatkan mampir ke Pariaman saat Festival Tabuik digelar. 

Rasakan sendiri energi persatuan dan kehangatan yang hanya bisa kamu temukan di tengah masyarakat yang bangga menjaga warisan budayanya.