5 Fakta tentang Tradisi Día de los Muertos di Meksiko

Día de los Muertos
Fakta Tradisi Día de los Muertos di Meksiko, Foto: National Geographic Indonesia - Grid.ID

Kalau kamu pernah lihat tengkorak warna-warni, bunga oranye cerah, dan kupu-kupu beterbangan di awal November, bisa jadi kamu lagi menyaksikan perayaan Día de los Muertos, atau Hari Orang Meninggal. 

Tradisi ini bukan cuma soal mengenang yang telah tiada, tapi juga merayakan kehidupan dengan penuh semangat dan warna. 

Yuk, kenalan lebih dekat dengan tradisi khas dari Meksiko dan Amerika Tengah ini!

1. Beda Banget Sama Halloween

Meski waktunya berdekatan, Día de los Muertos dan Halloween itu beda tujuan, lho. Halloween dirayakan setiap 31 Oktober, sementara Día de los Muertos biasanya berlangsung tanggal 1 dan 2 November. 

Kalau Halloween identik dengan suasana seram dan kostum, tradisi yang satu ini lebih fokus pada mengenang orang yang sudah meninggal dengan cara yang positif dan meriah.

2. Berasal dari Tradisi Kuno Mesoamerika

Tradisi Día de los Muertos sudah ada sejak zaman peradaban Aztek, Maya, dan Toltek di Meksiko dan Amerika Tengah. Dulu, mereka punya waktu-waktu tertentu untuk mengenang orang yang sudah tiada, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Setelah bangsa Spanyol datang, perayaan ini digabungkan dengan Hari Semua Orang Kudus dan Hari Arwah. Kini, banyak masyarakat di Meksiko dan wilayah lain yang masih setia merayakan tradisi ini setiap tahunnya.

3. Merayakan Kehidupan, Bukan Kematian

Yang unik dari Día de los Muertos adalah cara pandangnya yang positif terhadap kematian. Bagi masyarakat Mesoamerika, kematian bukan akhir, tapi bagian dari siklus hidup. 

Makanya, perayaan ini diisi dengan musik, tarian, dan makanan favorit orang yang sudah tiada. Ada juga pertunjukan tari seperti “La Danza de los Viejitos” (Tari Kakek-Kakek) dan “La Danza de los Tecuanes” (Tari Para Pemburu Jaguar) yang bikin suasana makin hidup.

4. Ofrenda: Altar Kenangan yang Penuh Makna

Salah satu simbol utama Día de los Muertos adalah ofrenda—altar khusus yang dibuat untuk mengenang orang tercinta. Di atas altar ini biasanya diletakkan foto, makanan favorit, benda kesayangan, hingga lilin dan bunga. 

Yang menarik, setiap ofrenda selalu memuat empat elemen alam: air (biasanya dalam kendi), angin (dilambangkan dengan kertas hias), tanah (diwakili makanan, terutama roti), dan api (lilin).

5. Tengkorak, Bunga Marigold, dan Kupu-Kupu Jadi Simbol Utama

Simbol-simbol khas Día de los Muertos juga nggak kalah menarik. Bunga marigold (disebut cempasúchil di Meksiko) sering dipakai untuk menghias makam dan altar. Aromanya yang khas dipercaya bisa memandu arwah pulang. Kupu-kupu raja juga sering muncul karena dianggap sebagai perwujudan roh yang datang berkunjung. 

Dan tentu saja, tengkorak gula (calaveritas de azúcar) yang berwarna-warni jadi ikon yang paling dikenal dari perayaan ini—bukan untuk ditakuti, tapi sebagai lambang kehidupan yang terus berputar.

Jadi, kalau kamu penasaran dengan budaya penuh makna dan warna, Día de los Muertos bisa jadi salah satu tradisi yang menarik banget buat dipelajari. 

Nggak hanya mengingat yang telah pergi, tapi juga merayakan kenangan dengan cara yang hangat dan penuh cinta.