Kisah Seru di Balik Pizza Margherita yang Legendaris

Pizza Margherita
Sejarah dan Asal Usul Pizza Margherita, Foto: Tesco Recipes

Kalau kamu pecinta pizza, pasti udah nggak asing dong sama yang namanya Pizza Margherita. Pizza yang satu ini bisa dibilang rajanya pizza klasik dari Italia, dengan tampilan sederhana tapi rasanya luar biasa. 

Tapi tahu nggak sih, ternyata di balik kelezatannya, Pizza Margherita punya sejarah panjang dan menarik banget, lho!

Asal Mula Pizza Margherita: Dari Rakyat Jelata sampai Disukai Ratu

Pizza itu sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu banget, bahkan sebelum disebut “pizza”. Dulu banget, sekitar abad ke-8 sebelum Masehi, masyarakat Etruscan di Italia udah bikin roti pipih dari gandum yang dipanggang di bawah abu panas. Setelah itu, orang Romawi menyebutnya panus focus yang jadi cikal bakal focaccia.

Nah, baru deh di awal abad ke-19, muncul pizza modern seperti yang kita kenal sekarang. Di Naples (Napoli), pizza sudah jadi makanan rakyat yang murah dan gampang dibuat. 

Biasanya dikasih topping minyak zaitun, rempah, dan setelah tomat masuk ke Eropa, mulai deh banyak yang kasih saus tomat di atasnya.

Tapi Pizza Margherita yang terkenal itu mulai dikenal sekitar tahun 1889. Ceritanya, ada pembuat pizza asal Napoli bernama Raffaele Esposito yang pengen menyambut kedatangan Ratu Margherita dari Savoy. 

Dia bikin pizza dengan topping tomat (merah), mozzarella (putih), dan daun basil (hijau) – warna-warna ini mewakili bendera Italia. Ratu suka banget, dan dari situ namanya jadi “Pizza Margherita”.

Cita Rasa yang Terjaga Hingga Kini

Walaupun kelihatannya simpel, Pizza Margherita nggak bisa asal-asalan dibuat. Adonan rotinya harus difermentasi alami, kemudian dipipihkan, diberi saus tomat San Marzano, mozzarella dari susu kerbau, minyak zaitun murni, dan daun basil segar. 

Semuanya dipanggang di oven berbentuk kubah dengan kayu bakar, biar aroma dan rasa khasnya keluar sempurna.

Saking pentingnya pizza ini buat kuliner Italia, pada tahun 2010 pizza khas Napoli ini diakui sebagai Specialità Tradizionale Garantita (STG) alias produk khas yang dijamin keasliannya. 

Bahkan pada 2017, teknik membuat pizza Napoli masuk dalam daftar warisan budaya tak benda dari UNESCO. Keren banget, ya?

Perbedaan Pizza di Italia Utara dan Selatan

Kalau kamu pernah keliling Italia dan nyobain pizza di beberapa kota, kamu pasti sadar kalau teksturnya beda-beda. Di selatan Italia, kayak Napoli, pizza punya pinggiran tebal dan lembut. Sementara di utara, pizza cenderung tipis dan renyah.

Cara memanggangnya juga beda. Di selatan, ovennya lebih panas (bisa sampai 500°C) dan pizza cuma dipanggang sekitar 90 detik. 

Sedangkan di utara, pakai oven listrik dengan suhu lebih rendah dan waktu panggang lebih lama. Jadi jangan heran kalau sensasi gigitannya beda-beda di tiap tempat.

Pizza Margherita Menjelajah Dunia

Seiring banyaknya orang Italia yang merantau ke luar negeri di akhir abad ke-19, pizza pun ikut menyebar. Di Amerika, pizza jadi makanan favorit dan muncullah banyak versi baru seperti deep-dish ala Chicago atau pizza dengan topping nanas ala Kanada (yup, Hawaiian pizza bukan dari Hawaii!).

Tapi satu hal yang bikin unik, di Italia pizza biasanya dimakan pakai pisau dan garpu. Beda banget sama gaya makan pizza di negara lain yang langsung dilipat dan dimakan pakai tangan.

Simpel Tapi Bikin Kangen

Pizza Margherita itu bukti bahwa makanan nggak perlu ribet untuk bisa enak banget. Cukup dengan bahan-bahan berkualitas dan cara masak yang tepat, kamu bisa dapetin rasa autentik yang nggak pernah membosankan. 

Jadi, kalau kamu lagi pengen pizza yang klasik, otentik, dan penuh sejarah – Margherita adalah jawabannya!

Penasaran mau coba bikin sendiri di rumah? Yuk, siapkan bahan dan cobain sensasi jadi pizzaiolo (pembuat pizza) ala Napoli!