Fakta Menarik tentang Sumo, Lebih dari Sekadar Olahraga Gulat Jepang

Sumo
Fakta Unik Olahraga Gulat Sumo Jepang, Foto: 毎日新聞

Sumo bukan cuma soal dua pria besar yang saling dorong di atas ring. Di balik setiap gerakan dan tradisi yang mereka tampilkan, ada sejarah panjang, makna spiritual, dan kebanggaan budaya Jepang yang sangat kental. 

Yuk, kita gali lebih dalam soal sumo dan kenapa olahraga ini begitu spesial!

Sumo: Antara Tradisi dan Pertunjukan

Kalau kamu pernah main game Street Fighter II, pasti kenal sama karakter E. Honda, pegulat sumo yang identik dengan tubuh besar, gaya rambut sanggul, dan gerakan khasnya. 

Meski cuma fiksi, karakter ini sedikit banyak menunjukkan ciri khas pegulat sumo asli yang disebut rikishi. Tapi sumo sendiri lebih dari sekadar gulat – ini adalah bagian dari identitas budaya Jepang.

Para rikishi dilatih bukan cuma buat jadi kuat, tapi juga lincah dan fleksibel. Mereka bahkan bisa melakukan split dan gerakan cepat buat menjatuhkan lawan. 

Yang unik, mereka harus tetap menjaga keseimbangan tubuh besar dengan kecepatan dan kelincahan. Pertandingan sumo menuntut teknik tinggi dan taktik, bukan cuma soal dorong-dorongan.

Sejarah Panjang Sumo di Jepang

Sejarah sumo sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dulu, sumo nggak seperti sekarang. Di zaman dulu, sumo dilakukan untuk berbagai tujuan – dari acara keagamaan sampai hiburan. 

Bahkan dalam kitab kuno Jepang, Kojiki, diceritakan kalau dua dewa bertanding sumo untuk menentukan siapa yang berhak menguasai Jepang.

Di masa Heian (sekitar abad ke-8 sampai 12), sumo jadi bagian dari upacara di istana kekaisaran. Ada juga versi rakyatnya, yang biasanya dilakukan saat musim panen buat minta berkah. 

Lama-lama, sumo mulai jadi tontonan umum dan berubah bentuk jadi olahraga seperti sekarang.

Sumo dan Hubungannya dengan Shinto

Sumo sekarang erat banget dengan tradisi Shinto, kepercayaan asli Jepang. Sebelum pertandingan dimulai, ada banyak ritual pemurnian yang dilakukan. 

Misalnya, menyebar garam di atas arena pertarungan, membakar bahan-bahan tertentu, sampai tepuk tangan untuk memanggil perhatian kami (dewa).

Pegulat yang mencapai peringkat tertinggi disebut yokozuna dan boleh memakai tali putih besar seperti tali suci di kuil. Semua ini bikin sumo terasa seperti pertunjukan spiritual, bukan cuma olahraga biasa.

Dari Cerita Rakyat hingga Simbol Bangsa

Di masa lalu, sumo juga sering muncul dalam cerita rakyat. Misalnya ada makhluk seperti kappa atau tengu yang suka menantang manusia buat bertanding sumo. Jadi sumo itu dulunya juga punya unsur mistis dan cerita legenda.

Saat masuk abad ke-18 dan seterusnya, sumo makin dianggap sebagai simbol Jepang. Pemerintah mulai mendorong sumo sebagai bagian dari identitas nasional. 

Bahkan pada awal abad ke-20, pegulat Jepang mulai tampil di luar negeri, termasuk Amerika dan Eropa.

Sumo, Cermin Budaya Jepang

Jadi, kalau kamu lihat pertandingan sumo, coba lihat lebih dalam dari sekadar siapa yang menang atau kalah. Sumo adalah gambaran dari nilai-nilai Jepang – disiplin, tradisi, dan koneksi spiritual. Buat banyak orang Jepang, sumo adalah bagian dari jati diri mereka.

Sumo terus berkembang, tapi tetap mempertahankan akar budayanya yang dalam. Dan itu yang bikin olahraga ini tetap menarik untuk disaksikan, bahkan hingga sekarang.