Kalau kamu berencana ke Selandia Baru, jangan cuma cari pemandangan alamnya yang indah, tapi juga sempatkan diri untuk mengenal budaya asli yang luar biasa dari negeri ini, yaitu budaya suku Māori. Mereka adalah penduduk pertama yang mendiami Aotearoa—nama asli Selandia Baru yang berarti “tanah awan putih panjang”.
Sejarah dan Asal Usul Suku Māori
Kisah suku Māori dimulai dari perjalanan seorang penjelajah hebat bernama Kupe yang menyeberangi Samudra Pasifik. Istrinya, Kuramarotini, jadi orang pertama yang melihat pulau ini dari kejauhan.
Sekitar akhir abad ke-13, para keturunan bangsa Polinesia ini mendarat pertama kali di Pulau Utara. Dalam legenda Māori, pulau ini ditarik dari laut oleh seorang setengah dewa bernama Māui menggunakan kail ajaib.
Seiring waktu, suku Māori mengembangkan budaya khas yang unik dan berbeda dari Polinesia. Meski pernah mengalami tekanan untuk berasimilasi, terutama setelah perjanjian Waitangi tahun 1840, mereka tetap bertahan dan kini justru mengalami kebangkitan budaya yang luar biasa.
Tradisi dan Upacara Adat yang Masih Hidup
Salah satu cara terbaik buat kamu merasakan budaya Māori adalah dengan berkunjung ke marae, yaitu tempat sakral yang digunakan untuk berbagai acara penting seperti pernikahan, pemakaman, atau upacara adat.
Saat tiba, kamu akan disambut dengan upacara pōwhiri—serangkaian ritual penyambutan khas dari masyarakat lokal. Biasanya dimulai dengan karanga, yaitu panggilan dari wanita tuan rumah, lalu dilanjutkan dengan tarian haka oleh pria.
Haka bukan hanya sekadar tarian. Tarian ini menggambarkan semangat, kebanggaan, dan kadang juga untuk menyambut tamu. Salah satu haka paling terkenal adalah “Ka Mate” yang diciptakan oleh kepala suku Ngāti Toa, Te Rauparaha.
Dalam pertunjukan ini, para penari menunjukkan ekspresi penuh semangat lewat tatapan tajam, teriakan ritmis, dan gerakan tubuh yang dinamis.
Kamu juga akan melihat tradisi hongi, yaitu salam khas Māori dengan menyentuhkan hidung untuk saling berbagi hā atau “nafas kehidupan”.
Menurut cerita, Tane Mahuta—dewa hutan—menciptakan wanita pertama dari tanah dan menghidupkannya dengan menempelkan hidungnya ke hidung wanita itu.
Seni dan Warisan yang Sarat Makna
Dalam seni visual Māori, tubuh bisa menjadi media ekspresi lewat tā moko—tato tradisional yang mengandung cerita tentang asal-usul, pekerjaan, atau status seseorang. Pola-pola yang rumit ini juga bisa menunjukkan silsilah keluarga.
Selain itu, seni ukir whakairo juga banyak ditemukan pada benda-benda seperti perahu, alat musik, dan bangunan tradisional. Setiap ukiran punya makna simbolis yang mendalam dan jadi bagian dari kisah turun-temurun.
Sambutan Hangat yang Tak Terlupakan
Mau merasakan kehangatan khas suku Māori? Cobalah ikut menyantap hidangan tradisional hāngī, yaitu cara memasak daging dan sayuran dengan batu panas di dalam tanah. Atau, cukup menyapa warga lokal dengan “kia ora!” yang artinya halo atau salam.
Dengan keramahan yang tulus dan warisan budaya yang kaya, pengalaman mengenal suku Māori dijamin akan jadi bagian paling berkesan dari perjalananmu ke Selandia Baru!