Baklava: Sejarah, Budaya, dan Cita Rasa Manis yang Melegenda

Baklava
Sejarah Perkembangan Baklava, Foto: La Turka Shop

Siapa sih yang nggak kenal baklava? Kue manis berlapis-lapis dengan isian kacang dan sirup ini sudah jadi ikon di berbagai negara, terutama di kawasan Timur Tengah dan Mediterania. 

Tapi, kamu tahu nggak kalau sejarah baklava itu panjang banget dan penuh cerita menarik dari zaman dulu hingga sekarang? Yuk, kita kupas tuntas kisahnya dalam artikel santai ini!

Awal Mula Baklava: Dari Mesopotamia ke Yunani Kuno

Perjalanan baklava dimulai ribuan tahun lalu di Mesopotamia, wilayah yang sekarang jadi bagian dari Irak. 

Waktu itu, orang-orang udah mulai membuat lapisan roti tipis, diisi kacang dan disiram madu, lalu dipanggang. Bisa dibilang ini versi kuno dari baklava yang kita kenal sekarang.

Nggak berhenti di situ, bangsa Yunani dan Romawi juga ikut memberi warna pada sejarah baklava. Mereka bikin kue berlapis bernama “placenta”, terbuat dari adonan, madu, dan keju. 

Nah, orang Yunani juga yang pertama kali bikin adonan setipis daun, atau yang dikenal dengan nama phyllo. Ini nih cikal bakal tekstur baklava yang renyah dan tipis banget.

Pengaruh Persia dan Arab di Era Pertengahan

Baklava makin berkembang di tangan bangsa Persia dan Arab. Mereka suka nambahin sirup wangi yang diinfus dengan air mawar atau air jeruk. Ada juga kue bernama lauzinaj, sejenis kudapan manis berisi kacang almond yang diolah jadi pasta, lalu dibungkus adonan tipis.

Gaya membuat lapisan-lapisan tipis dengan rasa manis dan kacang makin tersebar luas lewat jalur perdagangan, memperkaya varian rasa dan bahan baku baklava dari waktu ke waktu.

Era Kesultanan Ottoman: Saat Baklava Jadi Bintang Istana

Saat Kekaisaran Ottoman berjaya, baklava mencapai bentuk terbaiknya. Di dapur istana Topkapi di Istanbul, para koki istana menyempurnakan resep baklava, mulai dari teknik pengolahan phyllo hingga cara penyajian. Setiap lembaran adonan dibikin setipis kertas, lalu dilapisi mentega dan kacang-kacang berkualitas.

Ada juga tradisi unik bernama Baklava Alayı atau arak-arakan baklava. Setiap Ramadan, sultan membagikan baki-baki baklava ke pasukan elit, Janissary. Tradisi ini makin mengukuhkan baklava sebagai kue istimewa kerajaan.

Variasi Baklava dari Berbagai Negara

Tiap negara punya versi baklava-nya sendiri. Di Turki, biasanya pakai kacang pistachio atau walnut, dengan sirup gula lemon tanpa madu. Di Yunani, baklava pakai madu dan kayu manis, dan sering dibuat 33 lapis untuk melambangkan usia Yesus.

Kalau di negara-negara Arab seperti Lebanon atau Suriah, baklava diberi sentuhan air mawar atau jeruk untuk aroma khasnya. Sementara di Iran, baklava beraroma saffron dan cardamom, lebih ringan dan elegan rasanya.

Baklava di Zaman Sekarang: Dari Dapur Tradisional ke Dunia Internasional

Meski zaman semakin modern, pembuatan baklava yang otentik masih dikerjakan manual, lho. Banyak pengrajin baklava yang melestarikan teknik lama, menggulung adonan tipis dan menyusunnya satu per satu. Di Turki, Gaziantep jadi kota terkenal penghasil baklava terbaik yang bahkan diakui UNESCO!

Sekarang, baklava sudah dikenal di seluruh dunia. Kamu bisa nemuin baklava di restoran Turki, kafe Arab, bahkan kreasi unik seperti baklava cheesecake atau baklava rasa cokelat.

Cita Rasa yang Melintasi Zaman

Baklava bukan cuma makanan penutup, tapi juga simbol kebudayaan, sejarah, dan kebersamaan. Setiap lapisannya punya cerita, dan tiap gigitannya menghubungkan kita ke warisan kuliner ribuan tahun. 

Jadi, kapan kamu terakhir makan baklava? Kalau belum, cobain deh — dijamin ketagihan!