Lilo & Stitch Live Action, Ketika Nostalgia Jadi Bumerang

Lilo & Stitch Live Action
Review Film Lilo & Stitch Live Action, Foto: The new york times

Disney lagi-lagi ngerombak film animasi klasiknya jadi versi live action, dan kali ini yang jadi “korban” adalah Lilo & Stitch. Film aslinya yang rilis tahun 2002 udah punya tempat spesial di hati banyak orang. 

Tapi sayangnya, remake terbarunya ini malah dapet banyak komentar miring. Alih-alih bikin nostalgia, versi ini malah dianggap ngerusak pesona aslinya.

Cerita yang Sama, Tapi Rasa yang Berbeda

Secara garis besar, cerita di remake ini masih ngikutin alur film aslinya. Tentang Lilo, anak perempuan di Hawaii yang kesepian, dan Stitch, alien nakal yang jadi sahabat sekaligus bagian dari keluarganya. 

Stitch masih tampil menggemaskan dengan desain khasnya: biru, berbulu, dan bertelinga besar. Anak-anak mungkin tetap suka, tapi buat yang udah nonton versi 2002, kesan yang ditinggalkan jauh banget berbeda.

Masalah Utama: Kehilangan Sentuhan Emosional

Salah satu kekuatan film aslinya adalah animasinya yang penuh emosi dan detail. Dari ekspresi wajah sampai pemandangan Hawaii yang indah, semuanya terasa hidup. Tapi di versi live action ini, banyak hal justru terasa datar. 

Akting para pemain kurang dapet feel-nya, efek visual juga nggak maksimal, bahkan adegan awal yang harusnya penuh ketegangan terasa buru-buru dan nggak jelas.

Kurangnya Dukungan Visual dan Nuansa Asli

Sutradara Dean Fleischer Camp kayaknya berusaha keras buat ngikutin alur film asli, tapi sayangnya malah kehilangan ritme. Alih-alih eksplorasi keindahan Hawaii atau budaya lokal, film ini lebih fokus ke potongan-potongan adegan remeh yang nggak penting. 

Efek visualnya juga kelihatan seadanya, apalagi saat karakter alien lain seperti Jumba dan Pleakley muncul. Rasanya kayak nonton sketsa yang belum selesai.

Kurang Inovasi dan Terlalu Aman

Film ini sebenarnya punya durasi yang lebih panjang dari versi asli. Harusnya sih bisa jadi peluang buat ngasih konten baru yang seru dan memperdalam karakter. 

Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Banyak adegan yang cuma didaur ulang, malah kehilangan nuansa emosionalnya. Beberapa momen lucu atau menyentuh hati yang ada di versi asli, di sini terasa hambar dan dibuat-buat.

Stitch Masih Menawan, Tapi Filmnya? Nggak Juga

Stitch memang tetap jadi bintang utama. Karakternya tetap menghibur dan cocok buat anak-anak.

Tapi film ini lupa satu hal penting: kekuatan cerita aslinya bukan cuma ada di Stitch, tapi di hubungan antar karakter, perjuangan dua saudara yatim piatu, dan dinamika emosi mereka. Semua itu sayangnya nggak berhasil diangkat dengan baik di remake ini.

Buat kamu yang belum pernah nonton Lilo & Stitch, mungkin versi ini masih lumayan menghibur. Tapi buat penggemar lama, remake ini kemungkinan besar bakal bikin kecewa. 

Bukan karena ceritanya jelek, tapi karena cara penyampaiannya yang kurang menggugah. Jadi, kalau kamu pengen ngerasain kehangatan dan keajaiban sesungguhnya dari kisah Lilo dan Stitch, mending nonton ulang versi animasinya deh. Dijamin lebih berkesan!