Buat kamu yang pernah jatuh cinta sama trilogi The Matrix, film keempat ini bisa jadi obat rindu yang seru banget. Yup, setelah 18 tahun vakum, akhirnya kita bisa ketemu lagi sama Neo dan Trinity lewat The Matrix Resurrections.
Film ini rilis tanggal 22 Desember 2021 dan disutradarai langsung oleh Lana Wachowski, salah satu otak kreatif di balik trilogi orisinalnya.
Cerita Lanjut Setelah 20 Tahun
Kisah dalam The Matrix Resurrections terjadi dua dekade setelah kejadian di film ketiga. Di sini, Neo yang sekarang dikenal sebagai Thomas Anderson menjalani hidup “normal” di dunia yang sebenarnya tetap dikendalikan oleh Matrix.
Suatu hari, dia dipertemukan lagi dengan Morpheus versi baru yang mengajaknya kembali ke dunia Matrix dan menghadapi ancaman baru.
Konflik di film ini bukan sekadar lanjutan, tapi lebih ke arah pembaruan. Meskipun banyak elemen lama yang dimunculkan untuk bikin kamu nostalgia, ceritanya tetap punya arah baru yang bikin penasaran.
Penuh Nostalgia tapi Tetap Fresh
Buat kamu yang ngefans berat sama film pertama The Matrix (1999), pasti bakal senyum-senyum sendiri waktu nonton adegan pembuka film ini. Nuansa nostalgia langsung terasa, apalagi banyak cuplikan dan referensi ke film-film sebelumnya.
Tapi tenang, film ini nggak cuma jual kenangan. Ada konflik baru yang dikemas lebih modern, termasuk hubungan Neo dan Trinity yang lebih dalam dan emosional dibanding sebelumnya.
Pergantian Pemain yang Cukup Mengejutkan
Meskipun Keanu Reeves dan Carrie-Anne Moss tetap memerankan Neo dan Trinity, ada beberapa karakter lama yang diperankan oleh aktor baru.
Misalnya Morpheus yang sekarang dimainkan oleh Yahya Abdul-Mateen II, dan Agent Smith yang digantikan oleh Jonathan Groff.
Keduanya tampil cukup keren, tapi buat sebagian fans lama, mungkin tetap merasa kurang “nempel” dibanding versi originalnya.
Untungnya, kehadiran karakter baru seperti The Analyst (diperankan Neil Patrick Harris) bikin cerita jadi lebih segar. Tokoh ini tampil beda dari musuh-musuh Neo sebelumnya dan menambah warna baru di dunia Matrix.
Visual Efeknya Makin Gokil!
Salah satu daya tarik utama dari The Matrix sejak awal adalah efek visualnya yang mind-blowing.
Di film ini, semua elemen khas Matrix seperti slow-motion dan adegan pertarungan keren hadir lagi, tapi dengan kualitas visual yang lebih canggih. Thanks to teknologi CGI masa kini, adegan-adegan aksi jadi makin halus dan realistis.
Bahkan, film ini sempat masuk nominasi “Efek Visual Terbaik” di ajang Academy Awards 2022, lho! Jadi buat kamu yang suka tontonan dengan visual memukau, film ini wajib banget kamu tonton di layar lebar.
Masih Banyak Cerita yang Bisa Dikembangkan
Meski ending The Matrix Resurrections terasa cukup menutup cerita, sebenarnya masih banyak sisi dari dunia Matrix yang bisa dieksplor lebih jauh.
Salah satunya adalah karakter Bugs yang diperankan oleh Jessica Henwick. Karakternya menarik, tapi sayang nggak banyak disorot karena fokus utama masih ke Neo dan Trinity.
Sampai sekarang belum ada kabar soal sekuel lanjutan, tapi kalau film ini sukses besar, bukan nggak mungkin kita bakal dapet cerita baru dari semesta Matrix di masa depan.
The Matrix Resurrections cocok buat kamu yang rindu nuansa film Matrix klasik tapi juga pengen sesuatu yang baru.
Nostalgia-nya dapet, konfliknya fresh, dan visualnya top banget. Buat penggemar fiksi ilmiah dan film aksi, film ini jelas patut masuk daftar tontonan kamu!
Gimana menurut kamu? Jadi makin penasaran buat nonton atau malah pengen rewatch trilogi lamanya dulu? Share pendapat kamu, ya!