Fakta Fiksi
Fakta Fiksi, Foto: In Reference to Murder
in

Fakta Fiksi, Kenapa Kita Selalu Kembali ke Dunia yang Tidak Nyata?

Pernah nggak sih kamu baca novel atau nonton film fiksi, terus tiba-tiba ngerasa kayak “pulang”? Meskipun ceritanya nggak nyata, tapi rasanya deket banget di hati. 

Entah itu kisah tentang penyihir, pahlawan super, robot masa depan, atau kerajaan fantasi, dunia fiksi selalu punya cara buat bikin kita balik lagi.

Nah, pertanyaannya: kenapa sih kita nggak pernah bosen sama fiksi? Kenapa cerita-cerita yang “nggak nyata” justru paling susah dilupain? Yuk, kita kupas sama-sama.

Pelarian Sejenak dari Dunia Nyata

Realita kadang bisa melelahkan. Tugas menumpuk, tekanan hidup, masalah sehari-hari, semuanya bisa bikin kepala penuh. 

Di sinilah fiksi datang sebagai pelarian yang menyenangkan. Masuk ke dunia fiksi itu kayak rehat sebentar, ngebebasin pikiran dan bikin kamu ngerasa lebih ringan.

Misalnya, baca kisah petualangan luar angkasa atau serial misteri penuh teka-teki bisa bikin kamu lupa sejenak sama notifikasi email. Seru, kan?

Imajinasi Tanpa Batas

Salah satu hal paling keren dari dunia fiksi adalah nggak ada batasnya. Kamu bisa dibawa ke dunia di mana naga beneran ada, waktu bisa diputar balik, atau robot punya perasaan. 

Fiksi ngebuka pintu ke hal-hal yang nggak mungkin ada di dunia nyata, tapi tetap bisa bikin kita percaya dan ikut larut di dalamnya.

Dan menariknya, semakin “nggak nyata” dunianya, kadang justru makin bikin kita penasaran dan betah eksplor ceritanya.

Tokoh yang Bikin Kita Terhubung

Meskipun ceritanya fiksi, tokoh-tokoh di dalamnya sering kali punya emosi dan perjuangan yang real banget

Ada yang berjuang ngelawan rasa takut, ada yang gagal berkali-kali tapi tetap bangkit, ada juga yang belajar menerima dirinya sendiri.

Tokoh-tokoh kayak ini sering bikin kita mikir, “Wah, gue juga pernah ngerasa kayak gitu.” Jadi walaupun ceritanya fiksi, perasaan yang ditinggalin justru terasa nyata dan dekat dengan kehidupan kita.

Bikin Kita Bertanya dan Belajar

Fiksi juga bisa bikin kamu mikir lebih dalam. Lewat cerita-cerita “nggak nyata”, kamu bisa dapet pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup, cinta, kebaikan, keadilan, dan banyak lagi. Kadang, justru lewat dunia fiksi, kita bisa lebih jujur ngelihat kenyataan.

Misalnya cerita dystopia kayak The Hunger Games atau Divergent yang ngebahas sistem sosial dan perjuangan kebebasan. Atau cerita petualangan kayak The Little Prince yang ngingetin kita soal pentingnya hal-hal kecil dalam hidup.

Bisa Dinikmati Kapan Aja, Di Mana Aja

Entah kamu lagi nunggu kereta, santai di kamar, atau butuh hiburan sebelum tidur, fiksi selalu bisa jadi teman yang pas. Tinggal buka buku, nyalain film, atau scroll webtoon, dunia fiksi siap buat nemenin kamu.

Dan enaknya lagi, kamu bisa milih jenis fiksi sesuai mood: mau yang lucu, sedih, menegangkan, romantis, semuanya ada.

Dunia Fiksi, Tempat Kita Selalu Kembali

Fiksi itu bukan sekadar hiburan. Ia adalah tempat di mana kamu bisa jadi apa aja, pergi ke mana aja, dan ngerasain hal-hal yang kadang sulit dijelaskan. 

Meskipun ceritanya nggak nyata, perasaan yang ditinggalkan sering kali lebih dalam dari kenyataan.

Jadi jangan heran kalau kamu selalu balik ke buku atau film fiksi favoritmu. Karena di sanalah kita bisa menemukan harapan, pelajaran, dan tentu aja, keajaiban.