Kalau kamu sering lihat unggas di kolam atau sawah, mungkin pernah bingung bedain mana angsa dan mana entok. Sekilas sih mirip, sama-sama suka main di air, punya paruh, dan bulu yang tebal.
Tapi kalau diperhatiin lebih detail, ternyata banyak banget lho perbedaannya. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu nggak salah sebut lagi!
1. Bentuk Tubuh dan Ukuran
Perbedaan paling gampang dilihat itu ada di ukuran badan. Angsa biasanya punya tubuh besar dan leher yang panjang banget, bahkan bisa lebih panjang dari badannya. Sedangkan entok ukurannya lebih kecil dan lehernya pendek, mirip bebek pada umumnya.
Selain itu, tubuh angsa terlihat ramping dengan kaki yang panjang, sementara entok cenderung gemuk dan kakinya agak pendek. Jadi kalau kamu lihat unggas berleher jenjang di tepi danau, kemungkinan besar itu angsa, bukan entok.
2. Bentuk dan Warna Paruh
Paruh juga bisa jadi pembeda yang cukup jelas. Angsa umumnya punya paruh besar dengan warna oranye atau merah muda yang mencolok. Paruhnya juga agak melengkung di ujung, cocok buat menjepit rumput atau tanaman air.
Sedangkan entok punya paruh yang lebih pendek, biasanya berwarna hitam, abu-abu, atau kombinasi dengan sedikit warna kuning. Bentuknya lurus dan lebar, pas banget buat menyaring makanan di air seperti serangga kecil atau biji-bijian.
3. Suara yang Dihasilkan
Nah, kalau masalah suara, angsa terkenal dengan “honk” atau teriakannya yang keras dan nyaring. Bahkan, suara angsa bisa terdengar dari jarak yang cukup jauh, makanya dulu angsa sering dipelihara buat jadi “alarm alami” penjaga rumah.
Sementara entok suaranya lebih pelan dan cenderung seperti dengkuran atau desisan. Nggak terlalu bising, jadi lebih cocok kalau dipelihara di lingkungan yang tenang.
4. Perilaku dan Karakter
Angsa dikenal sebagai hewan yang sangat protektif dan kadang agak galak, apalagi kalau merasa wilayahnya diganggu. Mereka nggak segan ngejar atau nyosor kalau ada yang mendekat terlalu dekat ke sarangnya.
Sedangkan entok cenderung lebih santai dan nggak terlalu agresif. Mereka suka berkumpul dalam kelompok kecil dan mencari makan di air atau di sekitar lahan basah.
5. Habitat dan Kegunaan
Angsa biasanya hidup di area danau, sungai, atau rawa yang luas. Di beberapa negara, angsa juga dimanfaatkan sebagai hewan hias atau penjaga lahan.
Entok lebih fleksibel dan bisa ditemukan di sawah, kolam, bahkan halaman rumah. Selain dipelihara untuk diambil telurnya, entok juga sering dibudidayakan sebagai sumber daging di berbagai daerah.
Jadi, walaupun angsa dan entok sama-sama unggas air, mereka punya perbedaan jelas dari ukuran tubuh, bentuk paruh, suara, sifat, sampai habitatnya. Angsa besar, berleher panjang, dan suaranya nyaring, sedangkan entok lebih kecil, berleher pendek, dan suaranya kalem.
Sekarang, kalau kamu lagi jalan-jalan di taman atau desa dan ketemu unggas di tepi kolam, kamu bisa langsung tahu itu angsa atau entok. Nggak bakal salah lagi!