Kalau kamu suka jajanan sederhana yang manis dan bikin nostalgia, kamu pasti bakal jatuh cinta sama Binatog, camilan khas Filipina yang terbuat dari jagung kukus dan parutan kelapa.
Makanan ini populer banget di berbagai daerah di Filipina, terutama dijual oleh pedagang keliling di pagi atau sore hari.
Meski tampilannya simpel, rasa Binatog itu luar biasa — lembut, gurih, dan wangi kelapa yang bikin nagih. Yuk, kenalan lebih dekat dengan jajanan jagung yang satu ini!
Asal Usul Binatog, Jajanan Jalanan Klasik
Binatog udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Filipina sejak lama. Biasanya dijajakan oleh “manong binatog”, yaitu penjual keliling yang membawa wadah besar berisi jagung putih kukus di pundaknya.
Mereka akan berkeliling sambil memanggil “Binatog! Binatog!” — pemandangan yang cukup familiar di banyak kota dan desa di Filipina.
Awalnya, Binatog dikenal sebagai sarapan ringan atau camilan sore yang sederhana tapi bergizi.
Bahan utamanya cuma jagung putih, parutan kelapa, dan sedikit gula atau garam. Tapi justru dari kesederhanaan itulah muncul cita rasa yang bikin siapa pun sulit berhenti makan.
Bahan Sederhana, Rasa yang Istimewa
Untuk bikin Binatog, kamu nggak butuh bahan yang ribet. Cukup beberapa bahan yang mudah banget ditemukan di dapur:
- Jagung putih pipil (bisa juga pakai jagung biasa kalau susah cari yang putih)
- Parutan kelapa muda
- Gula pasir (buat rasa manis)
- Garam (buat rasa gurih)
Di Filipina, jagung yang digunakan biasanya direndam semalaman dan direbus lama sampai butirnya mekar dan super lembut.
Proses ini bikin tekstur jagungnya jadi lembut tapi tetap kenyal. Setelah matang, jagung ditiriskan lalu disajikan dengan taburan kelapa dan gula atau garam sesuai selera.
Cara Membuat Binatog di Rumah
Kalau kamu penasaran dan pengin cobain sendiri, tenang aja, bikin Binatog itu gampang banget! Ini langkah-langkahnya:
- Rebus jagung pipil (lebih baik yang putih) sampai empuk dan butirannya mulai mekar. Kalau mau lebih lembut, kamu bisa rendam dulu semalaman sebelum direbus.
- Setelah matang, tiriskan jagung dan masukkan ke dalam mangkuk.
- Tambahkan parutan kelapa muda di atasnya.
- Terakhir, beri taburan gula pasir untuk versi manis atau sedikit garam kalau kamu suka rasa gurih.
- Aduk perlahan dan siap disajikan hangat-hangat.
Hasilnya adalah camilan lembut dengan aroma kelapa segar yang menggoda. Kalau mau lebih creamy, kamu bisa tambahkan sedikit susu kental manis di atasnya, tapi versi tradisionalnya cukup dengan kelapa dan gula aja.
Cita Rasa yang Bikin Nostalgia
Yang bikin Binatog begitu disukai adalah perpaduan rasa dan teksturnya. Jagungnya lembut tapi tetap punya sedikit gigitan, kelapanya gurih dan segar, sementara gulanya memberi sentuhan manis yang pas.
Kombinasi ini bikin Binatog cocok dinikmati kapan aja — pagi hari buat sarapan ringan atau sore hari sambil minum teh hangat.
Buat banyak orang Filipina, Binatog bukan cuma makanan, tapi juga kenangan masa kecil. Suara penjual keliling dan aroma jagung kukusnya sering bikin rindu suasana rumah dan kampung halaman.
Versi Modern Binatog
Seiring waktu, banyak orang mulai bereksperimen dengan versi baru Binatog. Ada yang menambahkan keju parut, mentega cair, atau bahkan kelapa panggang biar rasanya lebih kaya.
Namun, versi klasiknya tetap paling disukai karena menghadirkan rasa asli yang sederhana dan jujur.
Kalau kamu penggemar jajanan tradisional, kamu pasti ngerti kenapa makanan seperti ini selalu punya tempat spesial di hati.
Binatog adalah contoh sempurna dari bagaimana makanan sederhana bisa terasa istimewa. Dari jagung kukus dan parutan kelapa, tercipta camilan yang hangat, lembut, dan penuh cita rasa alami.
Selain enak, Binatog juga menggambarkan kekayaan kuliner Asia Tenggara yang penuh kehangatan dan cerita.
Jadi, kalau kamu lagi pengin sesuatu yang manis tapi ringan, cobain deh bikin Binatog di rumah. Bahannya gampang, prosesnya simpel, dan hasilnya dijamin bikin kamu tersenyum puas sejak suapan pertama!