Kalau kamu penggemar drama thriller Jepang, pasti nggak asing sama Alice in Borderland. Musim ketiga yang tayang tahun 2025 ini bikin banyak penonton penasaran, tapi pengalaman nonton kali ini terasa berbeda dibanding dua musim sebelumnya.
Simak review santai ini biar kamu tahu apa yang bisa diharapkan.
Kembali ke Borderland: Cerita yang Membingungkan
Musim ketiga membawa kembali Arisu (Kento Yamazaki) dan Usagi (Tao Tsuchiya) setelah mereka berhasil kembali ke dunia nyata di akhir musim kedua. Kini mereka hidup sebagai pasangan suami istri dan mencoba menjalani kehidupan normal.
Ketenangan itu nggak bertahan lama. Usagi diculik Ryuji, seorang peneliti eksentrik yang terobsesi pada kehidupan setelah kematian. Dia membawa Usagi kembali ke Borderland, dunia paralel penuh permainan mematikan.
Sayangnya, alasan kembalinya mereka terasa agak dibuat-buat dan kurang meyakinkan. Beberapa keputusan Usagi juga nggak konsisten dengan karakter sebelumnya, seperti ikut Ryuji tanpa komunikasi jelas dengan Arisu.
Hal ini menimbulkan konflik yang terasa dipaksakan dan sedikit mengurangi kesan alami cerita.
Fokus pada Cerita, Bukan Visual
Di musim sebelumnya, beberapa karakter tampil mencolok dengan kostum dan gaya unik, seperti Kuina dan Ann Rizuna yang mudah diingat.
Musim ketiga lebih menekankan pada narasi dan permainan kompleks, sehingga visual seperti kostum dan tata rias jadi lebih sederhana.
Arisu dan Usagi tampil lebih minimalis, sedangkan karakter baru seperti Ryuji atau Nobu kurang punya daya tarik visual dibanding karakter ikonik sebelumnya.
Ini mungkin keputusan artistik untuk menyesuaikan nada lebih gelap, tapi buat kamu yang suka estetika pop Jepang, musim ini terasa kurang memuaskan dari sisi visual.
Alur Cerita Masih Menarik, Tapi Ada Celah
Meski ada kekurangan, musim ketiga tetap seru untuk ditonton, terutama buat kamu yang penasaran kelanjutan petualangan Arisu dan Usagi. Permainan di Borderland masih kompleks dan menegangkan, bikin kamu susah berhenti nonton.
Namun, beberapa bagian alur terasa dipaksakan. Konflik muncul lebih karena kebutuhan cerita daripada perkembangan karakter yang alami. Tokoh pendukung juga kurang dieksplorasi, sehingga peran mereka terasa kurang bermakna.
Karakter Baru dan Perkembangan Tokoh Lama
Arisu dan Usagi masih menjadi pusat perhatian, tapi karakter baru seperti Ryuji kurang memberi warna yang kuat. Beberapa sifat tokoh lama juga berubah, terutama keputusan impulsif yang kadang nggak rasional.
Buat penonton setia, perubahan ini mungkin terasa aneh. Tapi kalau fokus pada ketegangan dan strategi permainan di Borderland, tetap bisa dinikmati. Chemistrynya tetap terasa, terutama saat Arisu dan Usagi berusaha bertahan dalam permainan mematikan.
Masih Layak Ditonton dengan Ekspektasi Tepat
Secara keseluruhan, Alice in Borderland Season 3 bukanlah sekuel yang mulus, tapi tetap seru untuk penggemar setia.
Musim ini lebih serius dan gelap, mengorbankan beberapa elemen visual menarik, tapi masih menawarkan ketegangan dan strategi permainan yang bikin penasaran.
Kalau kamu menonton untuk visual glamor dan gaya pop-culture, musim ini mungkin agak mengecewakan. Tapi kalau fokus pada cerita, karakter, dan permainan kompleks, musim ketiga tetap layak dicoba.
Jadi, siap-siap kembali ke Borderland dan ikuti Arisu serta Usagi menghadapi tantangan baru, dengan ekspektasi lebih realistis dan tegangnya yang konsisten sepanjang musim.
💡 Tips buat kamu: Tonton perlahan dan perhatikan strategi setiap permainan, karena banyak detail yang penting untuk memahami alur kompleks Borderland.