Film Rangga & Cinta
Review Film Rangga & Cinta, Foto: Merdeka.com
in

Review Film Rangga & Cinta: Musikal Romantis Bikin Nostalgia

Kalau kamu penggemar film remaja Indonesia, terutama yang suka nuansa romantis ala Ada Apa Dengan Cinta?, film Rangga & Cinta wajib masuk daftar tontonanmu. 

Film ini mencoba menghadirkan kembali cerita klasik itu dengan wajah baru dan tambahan unsur musikal. Sayangnya, meski punya potensi besar, film ini terasa belum maksimal dalam mengembangkan musikal dan romansa remaja.

Cerita yang Akrab tapi Belum Maksimal

Film ini bercerita tentang Cinta (Leya Princy), seorang gadis penyuka puisi yang dekat dengan Alya, Maura, Karmen, dan Milly. Kehidupan sekolahnya penuh interaksi ringan dan seru, hingga suatu hari ia kalah dalam lomba puisi dari Rangga (El Putra Sarira). 

Dari situ, kedekatan mereka mulai berkembang dengan persaingan manis dan adu argumen khas Rangga-Cinta.

Naskah karya Mira Lesmana dan Titien Wattimena masih mempertahankan pondasi cerita versi awal, termasuk latar tahun 2000-an. 

Nuansa nostalgia terlihat lewat musik dan pernak-pernik pop culture, tapi film ini kurang memberi sentuhan modern agar lebih relevan bagi generasi sekarang.

Musikal yang Kurang Dieksplorasi

Sebagai film musikal, konsepnya menarik: anak-anak SMA menari dan bernyanyi, seperti pada lagu Ku Bahagia. Sayangnya, momen musikal kadang terasa singkat dan setengah hati, seperti hanya montase tanpa eksplorasi emosi karakter lebih dalam. 

Padahal, musikal seharusnya bisa jadi medium untuk mengekspresikan perasaan karakter secara lebih kuat.

Lagu-lagu klasik Melly Goeslaw menjadi salah satu kekuatan film. Nomor Tentang Seseorang yang mempertemukan Rangga dan Cinta jadi highlight, menampilkan romantisme sederhana tapi menyentuh. 

Sayangnya, banyak momen potensial lainnya tidak dieksplorasi, membuat film terasa kurang maksimal dalam memanfaatkan kekuatan musikal.

Akting Para Pemeran yang Menarik

Walau ceritanya terasa setengah jadi, para pemain muda tampil memikat. Leya Princy dan El Putra Sarira berhasil membangun chemistry romantis yang manis, sementara geng Cinta — Alya, Maura, Karmen, dan Milly — membawa energi segar ke layar. 

Interaksi mereka kerap lucu dan menyenangkan, dengan beberapa kalimat ikonik yang mudah diingat penonton baru maupun lama.

Namun, beberapa momen romantis legendaris versi asli, termasuk adegan klimaks yang lebih intim, dihilangkan. 

Hal ini membuat film terasa agak “tertahan” bagi penggemar AADC lama, sementara penonton muda mungkin menganggap adegan romantisnya terlalu tanggung.

Kelebihan dan Kekurangan Film

Kelebihan:

  • Nostalgia manis untuk penggemar AADC
  • Akting para pemain muda cukup natural dan menghibur
  • Lagu-lagu Melly Goeslaw tetap memikat dan mendukung suasana

Kekurangan:

  • Musikal terasa terbatas dan kurang dieksplorasi
  • Cerita kurang modernisasi, masih menempel di formula lama
  • Momen romantis klimaks dihilangkan sehingga kurang greget

Nostalgia Romantis tapi Belum Tuntas

Secara keseluruhan, Rangga & Cinta cocok buat kamu yang ingin bernostalgia atau sekadar menikmati musikal remaja Indonesia. Film ini menawarkan interaksi seru antar karakter, musik yang catchy, dan chemistry manis Rangga-Cinta.

Tapi jika kamu berharap melihat musikal yang lebih eksploratif atau versi modern dari AADC, film ini mungkin terasa setengah jadi. Masih ada ruang untuk menggali musikal lebih dalam dan menghadirkan romantisme yang lebih kuat bagi penonton masa kini.