Kalau kamu pecinta kuliner daging dengan kuah gurih dan rempah yang kuat, Empal Gentong dari Majalengka wajib banget kamu cobain!
Hidangan tradisional ini nggak cuma terkenal di Jawa Barat, tapi juga sudah jadi incaran banyak pecinta kuliner di berbagai daerah.
Yuk, kenalan lebih dekat sama empal gentong yang bikin lidah bergoyang ini!
Asal Usul Empal Gentong yang Legendaris
Empal gentong berasal dari daerah Cirebon dan sekitarnya, termasuk Majalengka yang juga punya versi khasnya sendiri. Hidangan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan awalnya dimasak menggunakan gentong tanah liat di atas api kayu.
Dari sinilah nama “empal gentong” muncul. Cara masak ini bikin rasa kuahnya makin nendang dan aromanya khas banget, karena uap panas dari kayu dan tanah liat ikut memberi cita rasa tersendiri.
Empal gentong dulunya sering disajikan saat acara besar seperti kenduri atau hajatan. Sekarang, makanan ini bisa kamu temukan dengan mudah di warung makan, rumah makan khas Sunda, bahkan di kota-kota besar Indonesia.
Kuah Gurih dan Rempah yang Menggoda
Salah satu daya tarik utama empal gentong adalah kuahnya yang kental dan kaya rempah. Biasanya, bahan utama yang dipakai adalah daging sapi, jeroan, atau kombinasi keduanya.
Daging direbus lama hingga empuk, lalu dimasak bersama santan dan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit, lengkuas, dan sedikit kencur.
Kuahnya berwarna kuning keemasan, terasa gurih, sedikit pedas, dan beraroma harum menggoda. Saat disajikan panas-panas, rasanya benar-benar bikin nyaman dan nagih.
Biasanya, empal gentong disajikan dengan taburan daun kucai dan bawang goreng biar makin sedap.
Cara Menikmati Empal Gentong ala Majalengka
Setiap daerah punya cara unik buat menikmati empal gentong, tapi versi Majalengka punya ciri khas tersendiri. Biasanya disajikan dengan potongan lontong atau nasi putih hangat. Kamu juga bisa menambahkan sambal cabai kering untuk sensasi pedas yang mantap.
Beberapa penjual juga menyajikan empal gentong bersama kerupuk kulit atau emping melinjo. Kombinasi tekstur lembut daging, gurihnya kuah, dan renyahnya kerupuk bikin sensasi makan jadi makin lengkap.
Kalau kamu suka kuah yang lebih ringan, bisa juga minta versi tanpa santan. Rasanya tetap lezat dengan dominasi rempah yang lebih terasa.
Kuliner Tradisional yang Tetap Eksis
Meski banyak makanan modern bermunculan, empal gentong tetap punya tempat spesial di hati banyak orang. Di Majalengka sendiri, kamu bisa menemukan warung empal gentong yang sudah berdiri puluhan tahun dan tetap ramai pengunjung setiap hari.
Buat kamu yang suka wisata kuliner, cobain empal gentong langsung di daerah asalnya bisa jadi pengalaman yang seru. Selain bisa menikmati rasa otentik, kamu juga bisa melihat proses masaknya yang masih menggunakan gentong tanah liat tradisional.
Empal gentong Majalengka adalah bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia punya cita rasa yang nggak kalah dari hidangan modern. Kuahnya yang gurih, dagingnya yang lembut, dan aroma rempah yang kuat bikin siapa pun pasti ketagihan.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke Majalengka atau sekitarnya, jangan lupa sempatkan diri buat mencicipi empal gentong yang nikmat ini. Sekali coba, kamu bakal ngerti kenapa hidangan berkuah ini tetap jadi favorit sepanjang masa!