Di kota-kota besar Indonesia, kafe telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi. Kafe kini menjadi “ruang ketiga” bukan rumah, bukan kantor, tetapi tempat yang nyaman untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Tak heran jika anak muda, mahasiswa, dan pekerja kreatif menjadikan kafe sebagai destinasi favorit hampir setiap hari.
Namun, apa sebenarnya yang membuat anak muda betah berlama-lama di kafe? Ternyata, ada alasan psikologis dan sosial yang menarik di balik fenomena ini.
1. Efek ‘Cozy Productivity’ dari Lingkungan Kafe
Dalam psikologi, ada istilah yang dikenal sebagai ambient noise suara latar yang tidak terlalu bising, namun juga tidak terlalu sunyi. Suara mesin espresso, pintu yang terbuka, sendok yang beradu dengan gelas, dan percakapan pelan menciptakan ritme yang menenangkan, meningkatkan fokus, dan mendorong kreativitas. Inilah alasan mengapa banyak orang merasa lebih produktif bekerja di kafe dibandingkan di rumah.
2. Pengaruh Desain Interior yang Aesthetic terhadap Mood
Kafe modern dirancang dengan elemen-elemen seperti lampu warm white, tanaman hijau, kursi yang nyaman, aroma kopi yang menenangkan, dan estetika visual yang rapi. Tanpa disadari, semua elemen ini mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan kenyamanan dan rasa aman. Itulah mengapa begitu masuk kafe, rasanya langsung ingin duduk dan menikmati waktu.
3. Rasa ‘Connected’ Meski Sendiri di Kafe
Banyak orang datang ke kafe sendirian, namun tetap merasa ditemani. Fenomena ini disebut social presence merasa terhubung secara sosial tanpa harus berinteraksi langsung. Di kafe, kita dikelilingi oleh orang-orang yang sibuk bekerja, membaca, berbincang pelan, atau sekadar menikmati minuman. Rasanya seperti “sendirian tapi tidak kesepian”.
4. Kafe sebagai Ruang Pelarian dari Rutinitas
Bagi banyak anak muda, kafe adalah tempat untuk “switching mode“. Begitu duduk, hidup terasa sedikit lebih ringan. Ini karena otak memberikan makna berbeda pada setiap ruang. Ketika di rumah, kamu berperan sebagai anak atau pasangan; ketika di kantor, sebagai pekerja. Namun di kafe, kamu bebas menjadi apa saja: penulis, mahasiswa, pekerja remote, atau sekadar orang yang butuh istirahat. Tempat ini menjadi ruang pelarian kecil yang aman.
5. Pengaruh Budaya Media Sosial terhadap Tren Nongkrong
Tidak bisa dipungkiri, Instagram dan TikTok memiliki peran besar dalam tren ini. Kafe yang aesthetic memudahkan untuk mengambil foto kopi yang cantik, foto suasana yang cozy, outfit harian, dan rekomendasi tempat baru. Konten “life update di kafe” menjadi bagian dari gaya hidup digital. Bisnis kafe pun banyak yang sadar bahwa visual adalah daya tarik utama.
6. Interaksi Sosial yang Lebih Natural di Kafe
Berbeda dengan restoran, kafe memiliki suasana yang lebih santai. Anak muda bisa berbincang tanpa tekanan waktu, tanpa harus memesan banyak makanan. Kafe menjadi tempat ideal untuk bertemu teman lama, meeting santai, diskusi skripsi, atau sekadar curhat. Interaksi sosial terasa lebih mudah dilakukan ketika suasananya nyaman.
7. Kafe sebagai Tempat Kerja Hybrid dan Freelance
Perubahan budaya kerja membuat banyak anak muda bekerja remote, freelance, jualan online, membuat konten, atau mengerjakan proyek sampingan. Kafe menyediakan WiFi, colokan, tempat duduk yang nyaman, dan suasana yang mendukung fokus. Tidak heran kafe sering penuh di jam kerja — bukan karena orang bolos, tetapi memang bekerja di sana.
8. Sensasi ‘Hidup Lebih Tertata’ di Kafe
Minum kopi di kafe pada pagi atau sore hari sering memberi efek merasa produktif, hidup lebih teratur, dan waktu terasa lebih tersusun. Psikolog menyebutnya structured leisure kegiatan santai yang memberikan ilusi bahwa hidup berjalan sesuai rencana. Inilah mengapa banyak orang merasa “lebih jadi diri sendiri” ketika duduk di kafe.
Kafe bukan sekadar tempat untuk membeli minuman. Ia telah menjadi ruang sosial, ruang kerja, ruang healing, sekaligus ruang untuk merasa lebih produktif. Mulai dari suasana yang menenangkan, interior yang aesthetic, hingga budaya media sosial, semuanya mendukung fenomena nongkrong di kafe menjadi tren kuat di kalangan anak muda. Intinya, kafe menawarkan sesuatu yang dicari banyak orang hari ini: ketenangan, koneksi sosial, dan ruang kecil untuk bernapas.
